Berita Jogja Hari Ini
DPKP DIY Petakan Daerah Rawan Kekeringan, Sekitar 60 Persen Ada di Gunungkidul
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah memetakan daerah-daerah rawan kekeringan di DI Yogyakarta.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah memetakan daerah-daerah rawan kekeringan di DI Yogyakarta.
Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto mengatakan daerah yang paling rawan kekeringan adalah Gunungkidul. Namun ada beberapa titik di Kulon Progo bagian utara.
"Kalau detainya belum (daerah rawan kekeringan), biasanya di Gunungkidul yang banyak, bisa dikatakan 60 persen karena karakter Gunungkidul kan seperti itu. Kemudian ada beberapa titik-titik kecil di Kulon Progo bagian utara. Kalau Bantul relatif aman," katanya, Jumat (08/09/2023).
Pihaknya pun telah melakukan antisipasi, seperti optimalisasi lahan (oplah) melalui perpompaan dan perpipaan untuk mengairi sawah.
Baca juga: PDIP: Demokrat Masih Jomblo, PPP Akui Nama Ridwan Kamil Muncul, Sandiaga: Istiqomah
Selain itu juga dengan dam parit, dimana ada parit yang dibuatkan dam, sehingga air bisa dibendung dan dimanfaatkn untuk mengairi sawah.
"Ada lebih 10 pompa yang ada di kami, tapi ada beberapa yang sudah dibantukan ke petani dan itu tercatat oleh kami. Sehingga bisa digerakkan mana kala terjadi bencana kekeringan,"ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kekeringan yang mengancam ketersediaan pangan di DIY. Sugeng menyebut masih ada lahan-lahan produktif yang bisa panen hingga akhir Oktober 2023 ini.
Daerah yang masih memungkinkan untuk panen antara lain, Sleman barat, Kulon Progo bagian selatan, Gunungkidul bagian timur, seperti Ponjong, Karangmojo, dan sebagian besar Bantul.
"Potensi plus minus 1.000 hektare masih dimungkinkan. Ini kita bicara padi saja, kalau tanaman holtikultura lain masih banyak. Sehingga untuk ketersediaan pangan di DIY ini masih aman," terangnya.
Pihaknya mendorong masyarakat kelompok tani memanfaatkan sisa air untuk segera melakukan penanaman tanaman pangan.
"Kepada masyarakat kelompok tani yang masih memungkinkan untuk bertanam tanaman pangan, menyegerakan penanaman. Memanfaatkan sisa air yang ada. Kami mendorong untuk menanam yang varietas umur pendek dan yang tahan kering, ragamnya banyak," imbuhnya. (maw)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.