Merti Uwuh, Saat Para Pedagang Menyisir Tumpukan Sampah di Sepanjang Malioboro
Lebih dari 600 pedagang Teras Malioboro I turun gunung menyisir sampah-sampah yang dibuang sembarangan di jalanan sepanjang Malioboro
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Bahkan, pihaknya menggelar pula kompetisi 'Banyakan Mana', di mana yang paling banyak mengumpulkan sampah akan menjadi pemenang dan mendapat hadiah berupa uang tunai.
"Kami sangat berharap kegiatan hari ini tidak sekadar menjadi rutinitas, tetapi bisa memberi manfaat dalam perspektif bisnis, ya, Malioboro resik rejekine apik," ungkap Siwi.
Adapun Merti Uwuh digelar dalam rangka peringatan 11 tahun UU Keistimewaan, sekaligus menyambut penetapan sumbu filosofi sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Selaras dengan situasi darurat sampah, ia berujar, pedagang Teras Malioboro tak lagi membuang limbah ke TPA Piyungan, terhitung sejak Juni 2022.
Menurutnya, Teras Malioboro sudah menginisiasi pengolahan limbah mandiri yang dibranding dengan nama Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik Tenant dan Masyarakat Teras Malioboro (PESONA TERAS).
"Ini jadi momen edukasi juga, ya, bahwa sampah adalah tanggung jawab pribadi masing-masing orang, sekaligus tanggung jawab sosial setiap individu di mana pun berada," tegasnya.
"Terlebih lagi di kawasan Malioboro yang merupkan kawasan budaya dan sumber penghidupan warga Yogyakarta," pungkas Siwi. (*)
Polresta Yogyakarta Tangkap 2 Jukir Liar yang Nuthuk Parkir Rp50.000 ke Wisatawan |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Dugaan Parkir Liar di Kawasan Malioboro, Karcis Diduga Hanya Sobekan Kertas |
![]() |
---|
Tekan Kasus 'Nuthuk', Pemkot Yogya Targetkan 100 Persen Kantong Parkir Bayar via QRIS |
![]() |
---|
50 Ton 'Sampah Tidur' Per Hari di Kota Yogyakarta Dikondisikan dengan Upaya Pemilahan |
![]() |
---|
Jukir Liar di Kawasan Malioboro Diseret ke Meja Hijau, Divonis Denda Rp300 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.