Harga Komoditas Cabai, Minyak Goreng Hingga Bawang Putih di Kulon Progo Merangkak Naik
Kepala Disdagin Kabupaten Kulon Progo, Sudarna menyebut, kenaikan harga bahan pokok di wilayahnya dipengaruhi oleh permintaan konsumen.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Harga beberapa komoditas bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Kulon Progo merangkak naik.
Kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai, bawang putih dan MinyaKita.
Berdasarkan survei dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo di sejumlah pasar tradisional per Senin (21/8/2023), cabai merah keriting dijual seharga Rp32.333 per kilogram (kg), cabai rawit hijau Rp35.667 per kg, cabai rawit merah Rp36.833 per kg, cabai hijau keriting Rp19.833 per kg.
Kemudian, komoditas bawang putih kating seharga Rp38.000 per kg dan MinyaKita Rp15.333 per liter.
Kepala Disdagin Kabupaten Kulon Progo, Sudarna menyebut, kenaikan harga bahan pokok di wilayahnya dipengaruhi oleh permintaan konsumen.
"Komoditas yang naik, seperti cabai, bawang putih dan MinyaKita. Ini karena mengikuti permintaan," katanya, Senin (21/8/2023).
Kendati demikian, kenaikan harga cabai, bawang putih dan MinyaKita disebutnya masih standar dalam jangkauan daya beli masyarakat.
Adapun, bahan pokok yang mengalami penurunan harga yaitu daging ayam ras Rp36.167 per kg dan bawang merah Rp21.833 per kg.
Sementara, bahan pokok yang harganya tetap meliputi beras IR I seharga Rp 11.700 per kg, beras IR II Rp 10.550 per kg, gula pasir Rp 13.917 per kg, minyak goreng (migor) kemasan Rp 18.250 per liter, migor curah Rp 13.833 per liter, tepung terigu Rp 12.667 per kg, daging sapi has Rp 143.333 per kg, daging ayam kampung Rp 74.167 per kg, telur ayam kampung Rp 2.583 per butir, kacang kedelai impor Rp 12.233 per kg, kacang kedelai lokal Rp 13.667 per kg.
Di tengah musim kemarau sekarang ini, Sudarna mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memperhatikan produk pertanian.
Meski, dampak El Nino tak selalu berdampak buruk di sektor pertanian.
Karena terdapat komoditas pertanian yang memang di tanam di musim kemarau. Syaratnya suplai air harus mencukupi.
"Dari sisi tingkat optimal pertumbuhan tanaman dan hasil produk, komoditas buah-buahan justru lebih bagus saat musim kemarau. Yang harus menjadi perhatian di Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) dan OPD terkait penyediaan air yang cukup," ucapnya.
Terpisah, Plt Kepala DPP Kabupaten Kulon Progo, Trenggono Trimulyo menyiasati persoalan itu dengan pengelolaan sawah surjan.
| Serapan Pupuk Subsidi di Kulon Progo Lampaui 60 Persen, Meningkat Sejak Diskon 20 Persen |
|
|---|
| Pemkab Kulon Progo Usulkan Reaktivasi Stasiun Kalimenur dan Stasiun Kedundang ke DJKA Kemenhub RI |
|
|---|
| Istri Bupati KulonProgo Dikukuhkan Jadi Bunda Literasi, Optimalkan Peningkatan Minat Baca Masyarakat |
|
|---|
| Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Berlaku di Dua Daerah di DI Yogyakarta |
|
|---|
| Inflasi Gunungkidul 0,28 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Kenaikan Harga Emas hingga Cabai Merah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.