Penutupan TPA Piyungan

Sempat Dibersihkan, Gunungan Sampah Kembali Hiasi Sisi Timur Jembatan GL Zoo Kota Yogyakarta

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja, tumpukan sampah tampak Jalan Kebun Raya, atau tepat di sebelah timur jembatan Gembira Loka atau GL Zoo, Kota Yogyak

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Seorang pesepeda melintasi tumpukan sampah yang mulai meluber ke jalanan, di Jalan Kebun Raya, Kota Yogyakarta, Kamis (10/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Situasi darurat sampah di Kota Yogyakarta perlahan mulai terkendali, seiring dibukanya kembali sejumlah depo maupun tempat pembuangan sementara.

Namun, tumpukan sampah yang dibuang di sejumlah ruas jalan utama di Kota Pelajar tampaknya belum sepenuhnya surut hingga Kamis (10/8/2023).

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja, tumpukan sampah tampak Jalan Kebun Raya, atau tepat di sebelah timur jembatan Gembira Loka atau GL Zoo, Kota Yogyakarta.

Tidak sebatas meluber hingga jalanan, sampah yang mulai menggunung tersebut bahkan mulai berjatuhan ke bawah jembatan menuju aliran Sungai Gajah Wong.

Baca juga: Melihat Singkong Jumbo Seberat 40 Kilogram yang Muncul di Pasar Tani Klaten

Seorang warga yang biasa beraktivitas di sekitar GL Zoo, Atmaja, menyampaikan, kawasan tersebut mulai dijadikan lokasi pembuangan liar sejak TPA Piyungan ditutup.

Hanya saja, sejatinya gunungan limbah sempat diangkut oleh armada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tetapi beberapa hari terakhir kembali menumpuk.

"Awalnya, pada membuang di situ karena deponya tutup, ya. Sudah dibersihkan juga beberapa kali. Tapi, sekarang numpuk lagi," ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Ia pun melihat, warga masyarakat sebetulnya sudah memasang tulisan larangan membuang sampah di lokasi tersebut.

Akan tetapi, larangan itu seakan tidak diindahkan, di mana rata-rata yang membuang limbah merupakan para pengendara kendaraan bermotor, yang melintasi Jalan Kebun Raya di malam hari.

"Kita tahunya pagi-pagi sudah menumpuk seperti itu. Heran juga, ya, padahal depo-depo sampah di sekitar sini sudah dibuka sama pemerintah," tandasnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menandaskan, selama masa darurat sampah, armada pengangkut milik DLH berkeliling rutin untuk mengangkut sampah di jalan.

Tapi, ia menyayangkan, titik pembuangan sampah liar di jalan masih muncul selepas dilakukan pembersihan dan pengangkutan.

Bukan tanpa alasan, 14 depo sampah di Kota Yogyakarta mulai dibuka dengan jam operasional terbatas sejak beberapa waktu lalu.

Sehingga, ia menegaskan, tidak ada alasan bagi warga masyarakat untuk membuang sampahnya secara liar, terutama di pinggir jalan.

"Ini yang saya ingin tolong juga, kerja sama, kolaborasi, saling mengingatkan kepada kita semua. Karena depo sudah kita buka, nggak ada alasan lagi masyarakat untuk buang sampah di pinggir jalan," ucapnya.

"Sampai sekarang, setiap pagi, DLH selalu menyisir. Kami berharap, di minggu ini tidak ada lagi tumpukan sampah di pinggir jalan," tambah Singgih. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved