Seluruh Fraksi DPRD DIY Tandatangani 11 Tuntutan Massa Aksi, Desak Pengesahan UU Perampasan Aset

Kordum aksi, Aksal Salampessy, menyampaikan aksi unjuk rasa Senin siang bukan untuk membuat kerusuhan. Akan tetapi menjadi sebuah keresahan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
TUNTUTAN MASSA - Ketua DPRD DIY, Nuryadi, bersama perwakilan seluruh fraksi, menemui massa Jogja Bergerak, Senin (1/9/2025). Seluruh fraksi DPRD DIY menandatangani surat berisi 11 tuntan massa aksi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh fraksi DPRD DIY menandatangani surat berisi 11 tuntan massa aksi unjuk rasa mahasiswa yang menyampaikan tuntutannya di gedung DPRD DIY, Senin (1/9/2025).

Kordum aksi, Aksal Salampessy, menyampaikan aksi unjuk rasa Senin siang bukan untuk membuat kerusuhan. Akan tetapi menjadi sebuah keresahan yang mana suara-suara masyarakat tidak lagi didengar.

"Kami hadir sebagai representasi rakyat, sebagai representasi perwujudan nurani publik yang selama ini diabaikan oleh kebijakan-kebijakan yang tidak adil, tidak berpihak dan hanya menguntungkan segelintir elit," tulis Aksal.

Dia menyampaikan sebelas tuntutan yang disuarakan kepada para wakil rakyat di DPRD DIY, dengan maksud supaya diteruskan ke pemerintah pusat.

Mereka menyuarakan tuntutan yang pertama usut tuntas pelanggaran HAM dan adili pelaku yang terlibat.

Kedua, massa aksi meminta segera laksanakan reformasi Polri, pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bebaskan seluruh peserta unjuk rasa yang ditahan sejak dimulainya aksi pada 25 Agutus 2025.

Kemudian mereka juga menuntut pencopotan Menkeu RI Sri Mulyani, mendesak dilakukannya pembuatan undang-undang yang mengatur larangan rangkap jabatan,

mendesak disahkannya UU Perampasan Aset, tuntutan kedelapan segara dilakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh, lalu kembalikan TNI ke barak,

mendesak turunkan Puan Maharasi dari jabatan Ketua DPR RI, dan terakhir turunkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Surat berisi sebelas tuntutan itu lantas diserahkan ke sekretariat dewan dan telah ditantangani Ketua DPRD DIY, Nuryadi, serta para perwakilan seluruh fraksi di DPRD DIY.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi, menegaskan situasi di Yogyakarta tetap terkendali berkat kerja sama semua pihak. Ia menekankan pentingnya menjaga Yogyakarta sebagai aset bersama yang harus diamankan.

“Situasi kemarin cukup mencekam. Seolah-olah ada sesuatu yang tidak mengenakkan di antara kami. Alhamdulillah, berkat kebersamaan kita—baik aparat, wakil rakyat, maupun masyarakat—hari ini tidak terjadi hal yang dikhawatirkan,” kata Nuryadi, usai menerima aspirasi mahasiswa di Gedung DPRD DIY.

Menurut dia, aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat berlangsung murni tanpa campur tangan pihak luar. 

“Ini ciri khas Yogyakarta. Kemarin kita kasihan kepada teman-teman mahasiswa, karena setiap gerakan mereka sering dianggap selalu ada pihak lain yang bertentangan. Justru ini momentum bahwa kebersamaan rakyat, wakilnya, dan aparat berjalan baik,” ujarnya.

Nuryadi menambahkan, gedung DPRD DIY adalah ruang terbuka bagi publik untuk menyampaikan aspirasi. 

“Kami mengimbau bahwa gedung ini adalah rumah rakyat. Semoga aspirasi murni dari masyarakat disampaikan tanpa campur tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved