Penutupan TPA Piyungan

DLH Sleman Angkuti Sampah di Pinggir Jalan Secara Berkala untuk Menghindari Penumpukan

Sudah lebih dari sepuluh hari, sampah dari Kabupaten Sleman, tidak bisa diangkut dan dibuang ke TPA Piyungan sejak tanggal 23 Juli lalu. Akibatnya,

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sudah lebih dari sepuluh hari, sampah dari Kabupaten Sleman, tidak bisa diangkut dan dibuang ke TPA Piyungan sejak tanggal 23 Juli lalu. Akibatnya, penumpukan sampah terjadi di sejumlah titik jalan di Bumi Sembada.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebut, titik-titik penumpukan sampah mulai terpantau berada di ruas jalan Ringroad Barat maupun Ringroad Utara. 

"Selain monitoring, kami juga berupaya agar sampah tidak semakin lari ke jalan yaitu kami seser. Kemudian kami berupaya mengelola sampah itu. Kami gak mau Sleman jadi lautan sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, Kamis (3/8/2023). 

Baca juga: Total 40 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Air

Menurut dia, titik yang mulai mengalami penumpukan sampah sudah diseser atau diambil secara berkala.

Pengangkutan sampah pinggir-pinggir jalan ini menggunakan truk engkel dan dilakukan setiap dua hari sekali sembari memberikan pelayanan lainnya kepada masyarakat.

Pengambilan sampah berkala tersebut diakui Epi belum sampai ke wilayah seputar UGM. Padahal, seputar Kampus UGM, beredar informasi, jika mulai ada penumpukan sampah juga. Ia berharap, kampus UGM bisa turut membantu Pemerintah untuk membantu mengamankan agar tidak terjadi penumpukan sampah lebih besar. 

"Kami memang belum bisa memberikan pelayanan dengan baik, karena tempat penitipan sampah sementara kami (di Tamanmartani) belum siap. Kami berupaya agar tempat sementara itu bisa segera digunakan minggu depan," kata dia. 

Beroperasi Pekan Depan 

Pembangunan Tempat Penampungan Sampah (TPS) sementara di Tamanmartani, Kalasan terus dikebut untuk menanggulangi penumpukan sampah di Bumi Sembada, imbas penutupan TPA Piyungan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman menargetkan pengerjaan TPS yang berada di atas lahan TKD tersebut rampung pekan ini, yang berarti pekan depan sudah bisa digunakan. 

"Tempat penitipan sampah sementara ini harapannya minggu- minggu ini kami selesaikan, dan minggu depan mulai bisa menempatkan sampah di sana," kata Epi. 

Pihaknya memutuskan membangun TPS sementara di Padukuhan Kenaji, tak jauh dari lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani. Hal ini berarti, pembangunan TPST Tamanmartani tetap dilanjutkan sesuai perencanaan, tidak digunakan untuk membuang sampah.

Saat ini TPST dengan luas tanah sekira 1,3 hektar tersebut memasuki kegiatan lelang kedua. Meliputi pembangunan gedung atau hanggar, pengadaan peralatan dan ditargetkan bisa beroperasi awal tahun 2024 mendatang, sebagai solusi pengelolaan sampah jangka panjang di Kabupaten Sleman. (rif)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved