Berita Bantul Hari Ini

Total 40 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Air

Puluhan hektare lahan pertanian di dekat Muara Sungai Opak yang berada Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul,

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Lahan pertanian bawang merah di Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, terendam air pada Kamis (3/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Puluhan hektare lahan pertanian di dekat Muara Sungai Opak yang berada Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, terendam air pada Kamis (3/8/2023). 

Aktivis Lingkungan Paguyuban Lestari Alam Nusantara Bidang Penanganan Pelestarian Sumberdaya Ikan di Kabupaten Bantul, Wisnu Asep Kurniawan, berujar, penyebab kejadian itu ialah adanya pasir yang menyumbat saluran air Muara Sungai Opak.

"Lokasi puluhan hektare lahan pertanian itu berada di dekat Muara Sungai Opak. Tapi karena aliran air Muara Sungai Opak itu tertutup pasir, air itu jadi buntu alias air tidak bisa masuk ke laut dan meluber ke lahan pertanian di sekitarnya," tuturnya, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: DKPP Purworejo Terus Dorong Petani Daftar Asuransi Usaha Tani Padi 

Disampaikannya, Musim Kemarau 2023 ini, membuat debit air Sungai Opak menyusut dan menimbulkan tekanan air sungai yang lemah. Sehingga, gelombang Pantai Selatan tersebut membawa pasir dan perlahan-lahan menutup Muara Sungai Opak. 

Akibatnya banyak lahan pertanian yang dikelola warga juga terendam. Termasuk lahan yang saat ini tengah ditanami bawang merah. Padahal, tanaman bawang merah tersebut sebentar lagi masuk tahap panen.

"Ya otomatis merugi. Wong tanamannya rusak," ujar Wisnu.

Kondisi buntunya saluran air itu, sebenarnya telah terjadi sejak dua hari terakhir. Namun, sehari yang lalu, air Muara Sungai Opak belum menggenangi lahan pertanian di sekitarnya.

Atas kejadian itu, Wisnu berharap, Pemerintah Kabupaten Bantul bisa turun tangan dengan cepat dan membuat saluran air menggunakan alat berat.

"Karena tadi siang, masyarakat di sana mencoba buka aliran air Muara Sungai Opak pakai alat seadanya. Ada yang bawa cangkul biar aliran air itu kembali masuk ke laut," kata Wisnu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, berujar, lahan pertanian yang terendam tidak hanya terjadi di Kalurahan Tirtohargo saja, tapi juga terjadi di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden.

Kemudian, lahan pertanian yang terendam tidak hanya lahan pertanian bawang merah, tetapi juga lahan pertanian jagung yang sama-sama memasuki musim panen.

"Jadi, kalau ditotal luasannya sekitar 40 hektare," kata Joko.

Kemudian, tepat pada saat ini, pihak Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) sudah menurunkan dua alat berat untuk membuka saluran air Sungai Opak tersebut. Hingga pukul 16.00 WIB, alat tersebut masih berusaha membuka saluran air Muara Sungai Opak.

"Kemungkinan malam ini airnya sudah mengalir. Itu jadi bagian fenomena alam tahunan yang tidak bisa kita cegah," tutup Joko. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved