Berita Purworejo

DKPP Purworejo Terus Dorong Petani Daftar Asuransi Usaha Tani Padi 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo terus mendorong petani di wilayahnya untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Sebab, minat

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Kepala DKPP Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, dan Admin AUTP Kabupaten Purworejo, Kurniasih Dwi Kusuma Wardani (Dani), saat ditemui di kantornya, Kamis (3/8/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo terus mendorong petani di wilayahnya untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Sebab, minat petani di Kabupaten Purworejo untuk mendaftar program tersebut masih dinilai cenderung rendah. 

Padahal, program AUTP memiliki manfaat besar bagi petani yang mendaftarkan diri. Di antaranya memberikan jaminan ganti rugi apabila 75 persen lahan yang didaftarkan asuransi mengalami kerusakan (gagal panen).

Akibat musibah alam semisal kekeringan dan banjir, atau karena serangan hama penyakit, seperti wereng, walang sangit, keong, tikus, dan penggerek batang. 

Baca juga: TPS Sementara di Tamanmartani Sleman Ditarget Mulai Beroperasi Pekan Depan 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, mengatakan, keikutsertaan AUTP masih rendah karena masyarakat terutama petani kurang tertarik dengan program itu. Sebab, sebagian besar dari mereka masih tetap melakukan panen rutin meskipun mengalami kerusakan sedikit. 

"Kebanyakan petani di Kabupaten Purworejo kalau ditawari asuransi itu pikirannya sudah negatif, seperti berharap gagal panen atau bagaimana. Padahal asuransi kan tujuannya untuk menjaga ketika terjadi musibah. Selain itu, para petani juga banyak yang jarang mengalami kerusakan, jadi mereka berpikir buat apa ikut asuransi, begitu," jelas Hadi kepada Tribun Jogja, Kamis (3/8/2023). 

Meskipun begitu, ia mengaku terus mendorong petani mengikuti AUTP, satu cara melalui sosialisasi yang terus digalakkan. Pihaknya pun mengaku sempat kesulitan mengedukasi serta mensosialisasikan program AUTP kepada masyarakat. 

Kendati demikian, pihaknya merasa terbantu sejak adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi terkait pembayaran premi 20 persen program AUTP APBD I. Sehingga pembayaran premi AUTP yang semula Rp36 ribu per hektar, kini menjadi gratis. 

Adapun 80 persen premi yang senilai Rp144 ribu per hektar telah mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat. 

Admin AUTP Kabupaten Purworejo, Kurniasih Dwi Kusuma Wardani (Dani), menambahkan bahwa beberapa bulan lalu, serapan program AUTP di Kabupaten Purworejo memang masih rendah. Sebab, terkendala sejumlah hal semisal persetujuan (tanda tangan) ketua gabungan kelompok tani (gapoktan) hingga sistem pengajuan aplikasi 'Siap AUTP' yang belum siap. 

"Akan tetapi sejak dapat alokasi bantuan AUTP APBD I, kami cukup terbantu. Per 1 Agustus 2023 kemarin, sudah ada 575,69 hektar lahan yang mendaftar AUTP melalui aplikasi Siap AUTP. Yang sudah mendapat Surat Keputusan (SK) sekitar 336,7 hektar. Paling banyak di Kecamatan Banyuurip, Kutoarjo, dan Butuh," ungkapnya.

Dani menyebut, Kabupaten Purworejo mendapatkan target dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk merealisasikan sebanyak 1.000 hektar lahan agar tercover AUTP. Yang mana 950 hektar akan mendapat bantuan pembayaran premi dari pemerintah Provinsi sehingga gratis, dan 50 hektar merupakan lahan mandiri yang tetap membayar premi Rp36 ribu per hektare.

"Kini sedang berproses, Insya Allah akhir Agustus 2023 kami menyanggupi target 1.000 itu," katanya. 

Lebih lanjut, Dani mengungkapkan bahwa tiap satu hektare lahan yang mengalami kerusakan, dapat mendapatkan ganti rugi dari klaim asuransi sebesar Rp6 juta. Adapun nominal uang ganti rugi atau klaim asuransi tersebut disesuaikan dengan ukuran lahan yang terdampak. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved