Berita Kriminal

Pengacara Almarhum Bripda IDF Minta Menko Polhukam dan Kapolri Turun Tangan Usut Kematian Kliennya

Menurut Jajang, senjata api ilegal yang meletus itu diduga memang sudah dipersiapkan untuk menembak kliennya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Korban polisi tembak polisi, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kematian anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) akibat luka tembak di bagian kepala masih menyisakan misteri bagi keluarga.

Pengacara almarhum IDF, Jajang mengaku ada kejanggalan dalam kematian kliennya itu.

Menurut Jajang, senjata api ilegal yang meletus itu diduga memang sudah dipersiapkan untuk menembak kliennya.

Sebab, kata Jajang, mustahil senpi yang baru dikeluarkan dari tas tiba-tiba meletus dan mengenai bagian kepala korban.

Sementara tersangka dalam kasus ini merupakan seorang anggota Densus 88 yang memiliki kemampuan yang terlatih.

"Sangat mustahil karena kelalaian dan senpi tiba-tiba meletus. Itu kan jadi aneh dan tidak bisa diterima akal sehat. Karena anggota Densus 88 Antiteror tentu sangat terlatih dalam menggunakan dan mengendalikan senjata," ujar Jajang saat dimintai konfirmasi, Minggu (30/7/2023) seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Jajang mengungkapkan,  sebelum peristiwa penembakan terjadi, tersangka atas nama Bripda IMS sudah memasukkan magasin peluru ke dalam tas.

"Ada jeda waktu di dalam kamar asrama, di mana sebelum korban IDF masuk ke dalam kamar saksi AN tempat tersangka IMS berada, senpi tersebut diduga sudah disiapkan dan siap tembak oleh tersangka IMS," katanya.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi Densus 88 Ditangani Polres Bogor, Dua Orang Diamankan

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tembak Polisi Densus 88

Minta Menko Polhukam dan Kapolri Turun Tangan

Untuk mengungkap kasus penembakan polisi oleh polisi ini, Jajang pun meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan.

"Kapolri, Menko Polhukam jangan diam saja. Peristiwa pembunuhan itu melibatkan pasukan elite Polri. Jadi bukan main-main. Apakah ini Sambo jilid 2?" ujar Jajang.

Diketahui, Bripda IDF tewas terkena tembakan oleh rekan sesama polisi di kawasan Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB.

Dalam kasus ini, polisi menangkap dua tersangka, yakni Bripda IMS dan Bripka IG.

Para pelaku dan korban merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur, ada satu luka tembakan di kepala bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved