Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Kenalkan Kearifan Lokal, Perwakilan Mahasiswa Se-Indonesia Ikuti Kemah Budaya 2023
Kemah Budaya Selendang Sutra 2023 ini diikuti setidaknya 100 mahasiswa dan mahasiswi perwakilan 38 provinsi yang tergabung dalam IKPMDI.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
" nak-anak dititipkan di rumah warga selama tiga hari dua malam supaya mereka bisa berinteraksi langsung dengan induk semangnya. Kami minta mereka bisa menyesuaikan di manapun mereka berada. Inilah salah satu upaya kami sedikit memberikan bekal bagi anak-anakku muda calon pemimpin bangsa," imbuhnya.
Lurah Dlingo, Agus Purnomo merasa bangga Kalurahan Dlingo dipercaya menjadi tempat Kemah Budaya Selendang Sutra 2023 yang dihadiri mahasiswa perwakilan dari 38 provinsi se-Indonesia.
Warga Dlingo pun sangat antusias sekali menyambut dan dilibatkan dalam kegiatan kemah budaya ini.
"Kami siapkan berbagai macam kesenian lokal yang bisa dipelajari para peserta Kemah Budaya yakni jathilan, karawitan, gejog lesung, angklung dan lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga ikut belajar produksi UMKM yang ada di Dlingo seperti olahan dodol dan es sawo. Kita juga ajak mereka mengekplorasi keindahan alam di Dlingo," paparnya.
Sementara itu, Romado Wangki salah satu peserta asal Papua Pegunungan mengaku baru pertama kali mengikuti Kemah Budaya ini yang digelar Disbud DIY.
Kegiatan ini sangat positif agar bisa saling mengenal dan berbagi budaya masing-masing di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan Indonesia mini.
"Saya belajar gamelan yang awalannya susah tetapi sudah bisa. Kami pun tampilkan tarian tradisional Yosim Pancar, salah satu tari pergaulan muda mudi Papua pada Pentas Seni Api Unggun ini," ucapnya.
Senada, Amelda asal Kalimantan Barat sangat senang bisa mempelajari kesenian, kuliner dan kerajinan di Desa Budaya Dlingo.
Bahkan dirinya bersemangat bisa tinggal di rumah warga setempat.
"Seru sekali kemah budaya ini, kita bisa mengenal budaya setempat dan budaya lainnya. Ayo semangat mengenal seni budaya dan semoga kegiatan ini terus diadakan," katanya.
Adapun peserta asal Sumatera Barat, Shally Melisa Putri tidak hanya bisa mempelajari tarian lokal, tapi mendapatkan teman baru dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Ia mengaku ada perbedaan signifikan antara tarian Jawa dan tarian di tempat asalnya yang justru menarik.
"Ternyata seni budaya sangat unik dan banyak ragamnya. Jadi saya berharap acara ini bisa diadakan lagi ke depannya," tambahnya.
Baca juga: Anak Muda Gunungkidul Didorong Manfaatkan Dunia Digital dengan Tidak Meninggalkan Tradisi Budaya
Peserta asal Makassar, Sulawesi Selatan, Alaya A Roo sangat senang dan bangga bisa berkumpul bersama teman-teman dari seluruh Indonesia.
" Kemah Budaya ini sangat menarik dan luar biasa sebab bisa menjadi representasi budaya yang ada di seluruh daerah di Indonesia. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus digalakkan di tahun -tahun mendatang, terima kasih Disbud DIY," lanjutnya.
| Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
|
|---|
| Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
|
|---|
| Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
|
|---|
| Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
|
|---|
| Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.