Penutupan TPA Piyungan
Inilah Cara DLH Purworejo Kurangi Sampah 15 Ton Per Hari di TPA Gunung Tumpeng Jetis
DLH Purworejo akan mengenjot penyelesaian masalah penanganan sampah di tingkat hulu (masyarakat).
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Masalah persampahan masih menjadi momok serius bagi sejumlah daerah.
Semakin lama masalah tersebut dirasa semakin sulit mengingat jumlah penduduk terus bertambah. Yang mengakibatkan proporsi sampah perkapita masyarakat menjadi semakin banyak.
Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai treatment atau upaya tepat untuk mengurangi penumpukan sampah, khususnya yang ada di tempat pemrosesan akhir (TPA), agar tidak overload.
Hal itulah yang disampaikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purworejo , Wiyoto Harjono, saat ditemui Tribunjogja.com di acara Festival Layang-layang Pantai Ketawang, Sabtu (29/7/2023).
Baca juga: Penutupan TPA Piyungan, Jadi Momen Perubahan Perilaku Masyarakat terhadap Sampah
Wiyoto menjelaskan, Kabupaten Purworejo memiliki satu TPA bernama TPA Gunung Tumpeng (TPA Jetis) di Desa Jetis, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah. Rata-rata per hari, TPA Jetis menerima kiriman sampah sebanyak 65 ton, yang berasal dari pasar (25 ton) dan sampah rumah tangga (40 ton).
"Saat ini TPA Jetis masih bisa menampung kiriman sampah. Namun kami lakukan berbagai treatment atau upaya untuk mengurangi penumpukan sampah dengan berbagai metode pengelolaan. Tanpa itu mungkin sudah overload," ungkap Wiyoto, Sabtu (29/7/2023).
Metode tersebut antara lain mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos.
Wiyoto menyebut metode komposting itu mampu mengurangi sampah organik rata-rata 1 ton per hari.
Kemudian, pihaknya juga memanfaatkan sampah makanan jadi pakan peternakan maggot di TPA Jetis.
Cara itu diklaim mampu mengurangi setengah ton (500 kg) sampah makanan per hari.
"Untuk sampah plastik dikumpulkan oleh pengepul, kurang lebih 5-7 ton per hari. Sampah residu juga kami kelola menggunakan mesin sentrator (pembakar) sekitar 5-7 ton per hari. Jadi kami rata-rata per hari bisa mengurangi sekitar 15 ton sampah di TPA," jelasnya.
Meski demikian, ia menilai upaya tersebut belum cukup maksimal untuk menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Purworejo .
Maka pihaknya pun akan mengenjot penyelesaian masalah penanganan sampah di tingkat hulu (masyarakat).
Agar tidak terlalu membebani di tingkat hilir (TPA). Melalui 16 TPS 3R, 28 TPS, 2 bank sampah induk, satu pusat daur ulang sampah , dan 235 unit daur ulang di masyarakat.
"Karena bagaimanapun kami juga melihat dari Kabupaten tetangga yang punya permasalah ketika semua sampah masuk TPA, akhirnya menumpuk dan tidak bisa terselesaikan. Dari situ asa sisi yang harus kami lakukan. Jadi di tingkat hulu masyarakat kami himbau memilah, daur ulang sampah, reduce, reuse, dan recycle. Kemudian di hilir (TPA) juga masih kami kurangi," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, akan mencoba memulai gerakan ekonomi sirkuler sampah atau sampah berputar di masyarakat.
Baca juga: Warga Yogyakarta Kerja Bakti Bikin Biopori, Kelola Sampah dari Daerah Sendiri
Yakni bekerja sama dengan masyarakat atau TPS 3R untuk mengelola sampah sama seperti yang dilakukan di TPA.
Contohnya membudidayakan maggot dengan memberi makan sampah sisa makanan. Di sisi lain juga memelihara ikan lele.
Sehingga ketika setelah panen, maggot bisa dijadikan pakan lele.
"Kalau itu bisa dikembangkan di masyarakat tentu bakal membantu pengurangan sampah, mengingat sampah makanan porsinya lumayan besar," katanya.
Selain itu juga bekerja sama dengan kelompok tani untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos secara mandiri.
Pupuk tersebut dapat dimanfaatkan sendiri untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia. ( Tribunjogja.com )
Sekda DIY Minta Kabupaten/Kota Kurangi Produksi Sampah untuk Perpanjang Usia TPA Piyungan |
![]() |
---|
Belasan Ton Sampah Setiap Hari Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta Selama Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemda DIY Lakukan Evaluasi Penanganan Sampah Jelang Kembali Dibuka TPA Piyungan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Persilakan Kabupaten/Kota Sanksi Warga yang Bakar dan Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
FMSS Datangi DPRD DIY Pertanyakan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.