Membanggakan, Kisah Anak Buruh Tani Asal Gunungkidul Diterima Sebagai Polisi

TRIBUNJOGJA.COM - Ketika masih sekolah di bangku SMP, Dani Triyanto begitu kagum dengan sosok polisi.

Dari situlah dia memiliki cita-cita menjadi polisi. Dia begitu termotivasi hingga Dani terus berlatih secara mandiri mempersiapkan fisik.

Pada saat belajar di SMA, Dani begitu rajin berlari. Para tetangga pun memberi dukungan agar dia kelak diterima sebagai polisi.

“Sejak SMA sudah rajin lari, sampai banyak tetangga yang merasa kasihan jika tidak diterima, karena tekad dan kemauannya besar,” ungkap Binarno, tetangganya.

Dani Triyanto dikenal sebagai sosok anak yang bertanggung jawab. Setelah ayahnya, Madiutomo meninggal dunia karena jatuh dari pohon saat mencari pakan ternak dua tahun yang lalu, Dani melanjutkan hidup berdua dengan Ibunya yang bernama Ratikem di satu rumah sederhana di wilayah Paliyan, Gunungkidul.

Sebagai anak buruh tani yang hidup pas-pasan, Dani sangat mengerti keadaan ibunya. Di sela-sela kesibukannya sebagai siswa SMA, Dani senantiasa membantu ibunya, dengan turut membantu di sawah juga mencari pakan ternak untuk satu ekor kambing yang dimilikinya.

Meskipun pernah gagal mengikuti seleksi penerimaan Polri, tidak membuat Dani putus asa.

Tekad kuatnya membuat semakin bersemangat berlatih.

Apalagi di tahun 2021 Dani mendapatkan kesempatan menjadi Paskibraka di Kabupaten Gunungkidul.

Dan pada akhirnya di tahun 2023, tepatnya tanggal 19 Juli mimpi Dani untuk menjadi Polisi terwujud.

Dani lulus seleksi penerimaan bintara Polri dan mengikuti Pendidikan di SPN Selopamioro Polda DIY.

“Saya sangat bahagia dan bangga anak saya, bisa menjadi Polisi, dapat mengangkat derajat orangtuanya yang hanya seorang buruh tani, semoga anak saya lancar dalam pendidikannya,” kata Ratikem dengan mata berkaca-kaca menahan tangis haru.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Nugroho Arianto mengatakan, Dani adalah salah satu contoh remaja yang gigih.

“Maka akan selalu ada kesempatan sukses bagi mereka yang tidak putus asa,” katanya. (rls)