Ungkap Kasus Penyekapan 53 Wanita

Pengakuan Bos LC Karoke di Jogja Kelola 53 Perempuan Jadi Pekerja Malam, SU: Tidak Ada Plus-plus

Bos LC karoke di jogja ditangkap karena pekerjakan perempuan di bawah umur dan sistem kerja yang merugikan

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Mitahul Huda
Pelaku TPPO di Kotagede Yogyakarta mengikuti jumpa pers di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (27/7/2023) 

"Saat penggeledahan kami amankan kurang lebih 53 orang perempuan dengan 2 di antaranya adalah perempuan di bawah umur," ucap Kasatreskrim.

Pihak kepolisian seketika menggelandang 53 perempuan tersebut ke Mapolresta Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil dari pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa tempat penampungan itu sudah beroperasi dari tahun 2014.

"Jadi sistem mereka atau modus mereka pada saat perempuan tersebut masuk atau ikut direkrut mereka mencoba menawarkan dulu uang pinjaman atau dibelikan barang sebagai salah satu modus untuk mengikat agar perempuan-perempuan tersebut tidak bisa keluar dari manajemen yang dikelola para pelaku," terang dia.

Para perempuan itu tetap mendapatkan gaji namun dengan kesepakatan yang cenderung memberatkan pekerja.

Puluhan perempuan itu setiap malam dijemput oleh manajemen untuk bekerja sebagai LC.

Setelah itu diantar kembali ke tempat penampungan atau salon di Kotagede.

"Mereka tidak boleh keluar, dan kalau tidak bekerja gajinya dipotong," ungkapnya.

Pemilik salon tersebut adalah salah satu tersangka berinisial AW.

Sementara peran tersangka SU sebagai admin salon sekaligus pencari perempuan-perempuan yang mudah diperdaya.

Dalam kasus ini Satreskrim Polresta Yogyakarta menerapkan beberapa pasal yang pertama terkait tindak pidana perdagangan orang pasal 2 ayat 1 kemudian pasal 2 ayat 2.

Kemudian yang kedua terkait tentang perlindungan anak karena ada dua anak yang kita amankan di bawah umur 2 perempuan di bawah umur, dengan pasal 88 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak yang ketiga terkait pasal yang tadi Perlindungan Anak tambah pasal 761 undang-undang Nomor 35 tahun 2014.

"Upaya tersangka ini bisa dibilang sebagai penyekapan perempuan," terang Archey. (Tribunjogja.com/Hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved