Penutupan TPA Piyungan
5 Cara Mengolah Sampah ala UGM, Siapa Tahu Bisa Diterapkan di Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki lima cara untuk mengolah sampah yang ramah llingkungan yang mungkin bisa diterapkan di Yogyakarta.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Permasalahan sampah masih menjadi pembicaraan hangat di Yogyakarta.
Selama Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup, praktis, sampah dari Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul hanya mengendap di rumah tangga ataupun depo.
Permasalahan sampah ini disebut menjadi hal penting yang harus diprioritaskan.
Setiap hari, manusia juga menjadi produsen sampah dan habitnya harus segera diubah demi meminimalisasi sampah-sampah di daerah.
Universitas Gadjah Mada ( UGM ) memiliki lima cara untuk mengolah sampah yang ramah llingkungan yang mungkin bisa diterapkan di Yogyakarta. Berikut caranya:

1. Pengolahan sampah organik jadi kompos
Koordinator bidang Kehumasan UGM, Dina W Kariodimedjo Ph.D mengatakan, UGM telah mengembangkan strategi pengolahan sampah secara mandiri dan berwawasan lingkungan.
“Hal menjadi komitmen UGM dalam menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan terbentuknya kota berkelanjutan seperti dalam rencana aksi SDGs poin ke-11 dengan salah satu indikator kota berkelanjutan adalah pengelolaan sampah solid yang baik,” kata Dina kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).
Ia menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan UGM dalam pengelolaan sampah secara mandiri adalah pengembangan fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos sejak 2011 silam di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, di Desa Kalitirto, Kapanewon Berbah, Sleman.
2. Pendirian Rumah Inovasi Daur Ulang
PIAT UGM pun masih beroperasi hingga 2023 ini sebagai wujud darma bakti UGM kepada masyarakat.
Kemudian, pada tahun 2016, UGM mendirikan Rumah Inovasi Daur Ulang (RinDU) yang menjadi laboratorium daur ulang sampah dan limbah.
“Konsep pengolahan sampah berbasis 3R atau Reduce, Reuse, Recycle,” beber Dina.
Adapun pengelolaan sampah dilakukan dengan beberapa metode.
Metode tersebut diantaranya adalah komposting untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk, metode pirolisis untuk pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar, dan mengguankan incinerator untuk pengolahan sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Baca juga: Ombudsman RI Pusat Sebut Pemda DIY Tak Boleh Tutup TPA Piyungan Selama 40 Hari
3. Penciptaan sistem pengelolaan limbah masker dan sarung tangan plastik
Sekda DIY Minta Kabupaten/Kota Kurangi Produksi Sampah untuk Perpanjang Usia TPA Piyungan |
![]() |
---|
Belasan Ton Sampah Setiap Hari Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta Selama Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemda DIY Lakukan Evaluasi Penanganan Sampah Jelang Kembali Dibuka TPA Piyungan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Persilakan Kabupaten/Kota Sanksi Warga yang Bakar dan Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
FMSS Datangi DPRD DIY Pertanyakan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.