Penutupan TPA Piyungan

Wakil Ketua DPRD DIY Singgung Penambahan Lahan TPST Piyungan yang Dinilai Tidak Efisien

Kebijakan penanganan sampah di DIY saat ini menurutnya terkesan mahal, rumit serta berisiko tinggi. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
KOMPAS.id/HARIS FIRDAUS
Foto TPA Piyungan pada Kamis 19 Februari 2022 oleh Haris Firdaus 

Perluasan Lahan TPST Piyungan Pemborosan

Selain menyoroti skema pemerintah terkait pemilihan metode pengolahan sampah, Huda Tri Yudiana juga menyinggung perluasan lahan di TPST Piyungan.

Upaya perluasan lahan TPST Piyungan dianggap sebagai pemborosan anggaran dan justru memunculkan masalah di kemudian hari.

"Tahun ini dibangun perluasan TPST Piyungan pakai anggaran Rp30 miliar di luar tanah dan biaya operasional. Itu hanya bisa menampung tujuh bulan ke depan, karena sampah ndak dimusnahkan. Setelah itu pasti masalah lagi," tegasnya.

Sama halnya rencana kebijakan kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang membutuhkan investasi pihak ketiga dengan biaya mencapai triliunan rupiah.

"Biaya mahal malah jadi komoditas bisnis pihak ketiga," imbuhnya.

"Kuncinya menurut saya musnahkan dan dekatkan. Teknologi dipakai sesuai standar saja ndak usah yang mahal. Sampah jangan dianggap komoditas ekonomi bisnis, mahal tapi sebagai risiko bersama yang butuh biaya pemusnahannya," sambung Huda Tri Yudiana.

Ia beranggapan jika paradigma kebijakan sedikit diubah dengan mendekatkan tempat pengolahan dan musnahkan secara efisien maka masalah sampah di DIY dapat selesai dalam waktu beberapa bulan saja.

Kemudian, untuk masalah sampah di TPST Piyungan yang sudah menumpuk puluhan tahun diselesaikan secara terpisah. 

Dilakukan reklamasi, dipersempit untuk lokasi pemusnahan atau ditutup permanen.

Ia juga menyarankan pemerintah membangun ekosistem ekonomi untuk masyarakat sekitar Piyungan sebagai balas budi karena selama ini terganggu. 

"Jangka pendek ini saya minta pelayanan persampahan harus tetap berjalan dengan koordinasi antar kabupaten kota dan pemda DIY, jangan berhenti karena bangun TPST Piyungan transisi," terang dia.

Ia juga mendesak pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan sampah secara permanen.

Edukasi masyarakat tetap wajib dilakukan untuk meminimalkan sampah.

Penggunaan TPS 3R, bank sampah tetap digalakkan untuk meminimalisir sampah yang harus dimusnahkan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved