Berita Kota Yogya Hari Ini

Temui Atlet Difabel Kota Yogyakarta, Yayuk Basuki Tampung Segudang 'Curhatan'

Petenis legendaris tanah air Yayuk Basuki menyambangi atlet penyandang disabilitas beserta pelatih, serta pengurus National Paralympic Committee (NPC)

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Petenis legendaris tanah air Yayuk Basuki tengah berbincang dengan atlet-atlet difabel Kota Yogya, di Gedung Dwisoto Warso, Kota Yogya, Jumat (21/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Petenis legendaris tanah air Yayuk Basuki menyambangi atlet penyandang disabilitas beserta pelatih, serta pengurus National Paralympic Committee (NPC) Kota Yogya, di Gedung Dwisoto Warso, Alun-alun Utara, Jumat (21/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Yayuk yang kini juga menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Olympian Association (IOA) menampung masukan para atlet, sekaligus menyalurkan bantuan uang pembinaan, untuk menunjang operasional sehari-hari.

"Saya ingin merangkul, sekaligus mendengarkan, barangkali ada keinginan yang perlu dijembatani ke depan, untuk memperjuangkan teman-teman atlet, khususnya di Kota Yogya ini, ya," urainya.

Baca juga: Wujudkan Pembangunan Inklusif, Pengurus PPDI DIY Periode 2023-2028 Dilantik

Adapun uang pembinaan yang disalurkan ialah Rp10 juta untuk masing-masing NPC kabupaten-kota di DI Yogyakarta.

Yayuk mengungkapkan, bagaimanapun hak dan kesejahteraan atlet, termasuk atlet difabel pun harus diperhatikan tanpa perbedaan.

"Dengan ada ya UU Difabel, sekarang hak-haknya seharusnya sudah sama. Makanya, jika ada keluhan, harus kita suarakan bersama," jelasnya.

"Karena mereka berjuang membawa nama daerah, atau negara. Jadi, harus mendapat hak yang sama, tidak boleh ada pembedaan," lanjut Yayuk.

Ia tidak memungkiri, keluhan atlet mengenai fasilitas sarana dan prasarana latihan yang terbilang kurang memadahi masih dijumpai di DIY.

Alasannya pun bisa dibilang klasik, yakni soal keterbatasan anggaran, sehingga para atlet pun harus menerima.

"Kita lihat untuk latihan saja masih serabutan. Saya, kan, pelaku olahraga, saya melihat sendiri, di Yogya fasilitasnya justru menurun. Ini coba akan IOA jembatani dengan Kemenpora," ujarnya.

Bak gayung bersambut, salah satu atlet catur NPC Kota Yogya, Ardi Nugroho pun membenarkan kendala terkait fasilitas latihan itu. Bahkan, ia mengisahkan, sampai harus menumpang di rumah seorang atlet untuk berlatih, karena tidak ada fasilitas.

"Semoga bisa diperjuangkan. Kami berharap atlet difabel benar-benar bisa berlatih seperti atlet non difabel, karena kadang-kadang perlakuannya masih berbeda," keluhnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved