Budayawan Ahmad Charis Zubair: Rasa Aman dan Damai Pemilu 2024 Harus Diwujudkan Lahir dan Batin

Budayawan Achmad Charis Zubair mengungkapkan perbedaan pilihan di pemilihan umum merupakan hal yang wajar dan semua harus bisa menghormatinya

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Dialog Jagongan Jaga Warga bertema Peran Jaga Warga Menjaga Damai Pemilu 2024 di Umbulharjo, Selasa (18/7/2023). Acara ini menghadirkan Kabid Bangtas dari Satpol PP DIY Nuryanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan Eko Suwanto dan Budayawan Ahmad Charis Zubair sebagai narsumber 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Budayawan Achmad Charis Zubair mengungkapkan perbedaan pilihan di pemilihan umum merupakan hal yang wajar dan semua harus bisa menghormatinya.

Hal itu disampaikannya dalam acara Jagongan Jaga Warga bertema Peran Jaga Warga Menjaga Damai Pemilu 2024 yang digelar di Umbulharjo, Selasa (18/7/2023).

Acara ini digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja DIY dengan menghadirkan narasumber Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, Budayawan Achmad Charis Zubair dan Kabid Bangtas dari Satpol PP DIY Nuryanto.

Dalam pemaparannya, Achmad Charis mengungkapkan untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai, diperlukan peran semua pihak.

Baik itu personel Jaga Warga, Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan elemen masyarakat serta seluruh pihak-pihak terkait.

"Harapan mewujudkan rasa aman, lewat hadirnya Jaga Warga, Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan elemen masyarakat yang lain harus lahir batin mewujud nyata dalam kerja bersama jadikan Yogyakarta aman," katanya.

Achmad Charis Zubair menyebutkan kegiatan Jagongan Warga ini merupakan ruang komitmen bersama untuk saling bekerjasama dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Rasa aman dan damai itu bisa diawali dari Umbulharjo dan nantinya bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Yogyakarta untuk mengimplementasikan di wilayahnya masing-masing.

"Kala Yogyakarta aman, bisa jadi contoh untuk kabupaten dan kotamadya lain yang menjadikan DIY aman. Nah, dari daerah istimewa Yogyakarta ini bisa jadi se- Indonesia,"jelasnya.

"Bukan hanya istimewa daerahnya tapi juga istimewa dalam urusan saling hormati beda pilihan, ayo semua secara lahir dan batin bekerja sama. Semua punya kontribusi, di posisi masing-masing," lanjutnya.

Baca juga: Jaga Warga Punya Peran Strategis Untuk Wujudkan Keamanan dan Ketertiban Jelang Pemilu 2024

Dalam kesempatan itu,  Achmad Charis Zubair mengingatkan kembali dalam kontestasi Pemilu 2019 yang menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Menurutnya, semua pihak harus berkaca pada konstelasi Pemilu 2019 sehingga pada Pemilu 2024 mendatang, tidak terjadi lagi perpecahan masyarakat akibat perbedaan pilihan.

"Pak Prabowo dan Sandiaga kini bantu bersama dengan Pak Jokowi dalam satu kabinet. Jangan kita terus saling berhadapan terus. Jaga kerukunan, tidak hanya jelang pemilihan umum tapi bagaimana bersama-sama pemerintah, DPRD dan media massa bisa ajak warga masyarakat hidup aman damai. Semua sepakat Pancasila, jaga Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dan jalankan amanah UUD 1945,"ungkapnya.

Sementara itu Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan Eko Suwanto menyatakan keberadaan personel Jaga Warga ke depan bisa mewujudkan wujudkan rasa aman dan damai.

Apalagi jelang proses Pemilihan Umum 2024, peran Jaga Warga dibutuhkan mewujudkan Pemilu aman damai, bermartabat dan berbudaya.

Politisi  PDI Perjuangan itu menyebut, sesuai tupoksinya, Jaga Warga bisa jadi juru rembug, kala ada konflik dan mampu memberikan pemetaan masalah di wilayahnya.

"Kita semua ingat bagaimana lewat gadget, informasi gesekan antar kelompok masyarakat yang buat konflik horisontal di Tamansiswa begitu cepat menyebar. Terima kasih kepada Jaga Warga turut berikan informasi, guna hadirkan rasa aman dan konflik yang ada terkelola,"urainya.

Kedepan, Eko mendorong personel Jaga Warga memiliki model pelaporan yang baik, terutama berkaitan dengan laporan harian terkait dengan kondisi yang ada di wilayahnya masing-masing.

Untuk itu pihaknya meminta kepada Satpol PP untuk memfasilitasi Jaga Warga dalam menyampaikan laporannya melalui aplikasi digital.

Dengan begitu, nantinya setiap kejadian yang ada di tengah-tengah masyarakat bisa cepat tersampaikan kepada pihak-pihak terkait sehingga bisa segera diatasi.

"Masyarakat kita terbiasa bicara tapi rasanya tak terbiasa menuliskan dalam laporan, ke depan bisa saja perlu aplikasi yang memudahkan laporan. Kalau HT, rasanya mencukupi untuk ruang berkomunikasi bagi personel Jaga Warga dengan instansi terkait baik Satpol PP, kepolisian dan TNI," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dalam kesempatan itu Eko Suwanto membagikan alat komunikasi HT untuk Jaga Warga serta menyanyikan tembang Jawa berjudul "Setyo Tuhu" sebagai ajakan untuk ingatkan pentingnya wujudkan rasa aman dan damai dalam Pemilu 2024.

Sementara merespon pertanyaan dalam sesi dialog, Joko Nuryanro Kabid Bangtas Satpol PP DIY menyebutkan berkaitan tupoksi Jaga Warga, acuanya cukup jelas yaitu Pergub 28/2021.

"Kalau masih ada yang belum paham, tupoksi Jaga Warga ada di Pergub 28/2021. Jika dibutuhkan, nanti di Omah Jaga Warga bisa kita detailkan, termasuk bagaimana nanti format laporan yang pas. Mungkin apa yang dikerjakan oleh Kesbangpol bersama FKDM bisa jadi rujukan," kata Joko Nuryanto. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved