FAKTA-Fakta WHO Sebut Ada Virus E-11 yang Menyerang Bayi, Bisa Sebabkan Gagal Organ

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada puluhan bayi yang terinfeksi virus mematikan. Kejadian ini terjadi di wilayah Amerika dan Eropa.

pixabay
Ilustrasi bayi 

Swedia melaporkan lima kasus E-11 dengan empat kasus meningoensefalitis pada bayi akibat infeksi E-11 antara tahun 2022 dan 15 Juni 2023.

Sementara, Inggris Raya dan Irlandia Utara (UK ) melaporkan dua kasus pada Maret 2023.

2. Adanya gangguan hati dan kegagalan multiorgan

Pada 26 Juni 2023, Prancis telah melaporkan sembilan kasus sepsis neonatal E-11 parah terkait dengan gangguan hati dan kegagalan multiorgan dari tiga wilayah metropolitan Prancis antara Juli 2022 dan April 2023.

Kasus itu dikonfirmasi oleh pengujian enterovirus Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dari sampel darah, swab tenggorokan, swab nasofaring , sampel cairan serebrospinal, dan/atau biopsi post-mortem dari sembilan bayi.

Enam dari sembilan kasus terjadi pada tahun 2022, yakni Juli, Oktober, dan Desember, masing-masing dua kasus dan tiga kasus pada tahun 2023, yakni satu di bulan Januari dan dua di bulan April.

Delapan kasus prematur, lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu pada empat pasang kembar yang lahir pada usia 31 dan 36 minggu.

Dari sembilan kasus, ada tujuh kematian yang dilaporkan, menjadikan Case Fatality Ratio (CFR) jadi 78 persen.

Dua telah keluar dari rumah sakit dan tetap dalam tindak lanjut.

Baca juga: WHO Prediksi Jumlah Korban Gempa Turki Bisa Naik Delapan Kali Lipat

Sejauh ini tidak ada tambahan kasus infeksi E-11 neonatal parah yang dilaporkan.

Kroasia juga melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari sekelompok penyakit enterovirus pada neonatus yang terdeteksi pada Juni 2023 dari dua rumah sakit bersalin yang terpisah.

Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung tanpa ada kasus tambahan yang dilaporkan sejauh ini.

"Kebanyakan enterovirus menyebabkan penyakit yang sangat ringan pada anak-anak yang mereka infeksi. Tetapi dalam proporsi kecil, kami melihat penyakit bencana yang jauh lebih signifikan," beber Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved