Operasi Patuh 2025, Kakorlantas Sebut Angka Kecelakaan Turun
Metode operasi kini berubah, tidak lagi menekankan pada pemeriksaan kendaraan. Tetapi melalui Polantas Menyapa.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan tujuan operasi patuh satu di antaranya adalah menciptakan kepatuhan masyarakat berlalu lintas.
Metode operasi kini berubah, tidak lagi menekankan pada pemeriksaan kendaraan. Tetapi melalui Polantas Menyapa.
"Jadi kalau dulu operasi patuh banyak pemeriksaan, tetapi sekarang kita ubah, polantas menyapa, preemtif. Kita banyak diskusi, kita ngopi bersama dengan sopir, komunitas otomotif untuk bisa meningkatkan kesadaran berlalulintas," kata Agus, di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan preemtif dan preventif yang dijalankan dengan masif dinilai cukup berhasil. Agus mengungkapkan, selama pelaksanaan operasi, yang sudah berjalan 10 hari, tepatnya sejak tanggal 14 Juli lalu belum ada peristiwa yang menonjol.
Menurut dia, senyum polantas adalah sebuah marka. Ia menekankan anggotanya untuk menjadi saudara bagi pengguna jalan.
Harapannya, pengguna jalan dengan kesadaran dirinya tertib berlalu lintas demi keselamatan. Sebab lalu lintas adalah cermin budaya bangsa. Lalu lintas adalah urat nadi kehidupan sehingga perlu hadirnya Polantas untuk menyapa.
Terkait angka kecelakaan, menurut Agus angkanya menurun. Tetapi ia belum bisa menyebutkan angka pastinya. Karena akan dievaluasi setelah 14 hari pelaksanaan operasi patuh 2025.
"(Angka kecelakaan) Ada penurunan. Tapi angkanya, kan masih 10 hari ya.Kami akan evaluasi secara komprehensif, sampai nanti 14 Hari baru dievaluasi. Tetapi sampai dengan ini angka kecelakaan lalulintas turun. Penegakan hukum juga ada peningkatan. Apalagi upaya preemtif dan preventif sangat banyak sekali," katanya.
Ratusan Pelanggar Ditindak
Di Yogyakarta, Ditlantas Polda DIY telah melaksanakan Operasi Patuh Progo 2025 sejak tanggal 14 Juli lalu. Data hingga 21 Juli, atau delapan hari operasi, terdapat 356 pelanggar lalu lintas yang telah ditindak.
Pelanggaran didominasi oleh penindakan tilang manual sebanyak 233 kasus. Sementara Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) sebanyak 123 kasus.
"Angka pelanggaran ini menunjukkan perlunya edukasi dan penertiban berkelanjutan demi menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar di DIY," kata Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol. Yuswanto Ardi.
Ada beberapa jenis pelanggaran yang paling sering ditemukan. Antara lain STNK mati pajak, tidak membawa SIM, dan tidak memakai helm.Operasi Patuh Progo 2025 akan berlanjut hingga 27 Juli 2025.(*)
Menyelami Pemikiran 4 Ikon Jurnalis Muhammadiyah Lewat Buku 'Media & Islam Berkemajuan' |
![]() |
---|
Khawatirnya Orang Tua Siswa di Sleman Anaknya Diduga Keracunan Menu MBG |
![]() |
---|
Bendera One Piece Viral, Dosen UGM: Bentuk Kekecewaan Masyarakat |
![]() |
---|
500 Marbot Masjid di Kota Yogya Difasilitasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Bumdes-bumdes di Klaten Unjuk Gigi di Festival Mahakarya Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.