MAJT An-Nuur Magelang Luncurkan Program Rebo Legen, Angkat Kajian Fiqih dan Ilmiah Tematik

Program ini menjadi langkah awal masjid dalam menghidupkan tradisi intelektual dan spiritual

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
PROGRAM KAJIAN: Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur Kabupaten Magelang resmi meluncurkan program kajian rutin bertajuk “Rebo Legen”, Rabu (23/5/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur Kabupaten Magelang resmi meluncurkan program kajian rutin bertajuk “Rebo Legen”, Rabu (23/5/2025). Program ini menjadi langkah awal masjid dalam menghidupkan tradisi intelektual dan spiritual melalui dua forum kajian yang digelar rutin setiap Rabu.

Ketua Badan Pengelola MAJT An-Nuur, Drs Asfuri Muhsis MSI mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan IPHI, Baznas, dan Kementerian Agama.

"Kajian ini dalam rangka menangkap peluang, banyaknya jamaah, baik dari birokrat dan masyarakat melaksanakan Sholat Dzuhur di MAJT An-Nuur," kata Asfuri usai peluncuran.

Asfuri menjelaskan, "Rebo Legen" mencakup dua jenis forum kajian. Kajian Fiqih Ibadah digelar setiap Rabu siang, sementara kajian ilmiah tematik diagendakan setiap Rabu Legi atau 35 hari sekali. 

Keduanya dilaksanakan selepas salat duhur berjamaah dan akan menghadirkan narasumber berbeda di setiap pertemuannya.

"Karena bisa saja atau barangkali, kita sering melakukan ibadah, namun belum tahu ilmunya secara benar," tambahnya.

Dalam edisi perdana ini, sebanyak 1.300 jamaah hadir memadati area masjid. Mereka terdiri dari unsur ASN, pelajar, dan masyarakat umum dari berbagai wilayah di Magelang dan sekitarnya.

Asfuri menyebut, peluncuran program ini sekaligus menandai komitmen bersama untuk terus memakmurkan masjid sebagai pusat ibadah dan ilmu.

"Karena salah satu fungsi MAJT An-Nuur adalah meningkatkan kualitas ibadah masyarakat, dan salah satunya melalui kegiatan kajian ini," tukasnya.

Mengisi sesi tausyiah perdana, Dr Kasban Sarqawi Lc MSi menyampaikan materi tentang pentingnya kedalaman makna dalam menjalankan agama. Ia menekankan perlunya keseimbangan antara dimensi lahir, logika, dan batin dalam beragama.

"Maka yang penting adalah bagaimana kita beragama. Secara lahir itu tunduk, secara logika itu tahu hakekat tunduk, dan secara batin tidak ada bergejolak," ujarnya.

Kegiatan peluncuran "Rebo Legen" ditutup dengan penyerahan santunan kepada 11 anak yatim oleh Baznas Kabupaten Magelang. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved