Debit Air Sumur Warga di 5 Padukuhan di Srandakan Surut, BPBD Bantul Kirim Air 27 Tangki
Sumur di lima padukuhan di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, selama beberapa waktu lalu surut atau kering.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menggelontorkan 27 tangki berisi air bersih atau setara 135.000 liter air bersih untuk lima padukuhan terdampak kekeringan di Kabupaten Bantul.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, mengatakan, debit air sumur di lima padukuhan di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, selama beberapa waktu lalu surut atau kering. Kejadian itu diduga karena adanya groundshil atau dam Sungai Progo Srandakan yang jebol.
"Karena groundshil Sungai Progo Srandakan itu jebol, akhirnya ada lima padukuhan yang terdampak air sumur mengiring. Lima padukuhan itu ada Padukuhan Srandakan, Nengahan, Bendo, Gerso, dan Lopati," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Kamis (24/7/2025).
Sementara ini, penanganan kebutuhan air bersih di lima padukuhan tersebut hanya dilakukan dengan cara memberikan dropping air bersih dalam dua hari sekali. Sayangnya, ia tidak menyampaikan dalam satu kali dropping air bersih itu berisi berapa liter air bersih.
Padahal, berdasarkan perkiraan BMKG, kondisi kekeringan atau musim kemarau basah di Bumi Projotamansari akan berlangsung sampai Oktober 2025. Artinya, akan ada kondisi cuaca panas, namun di sela-selanya terjadi hujan.
"Selama belum ada pembenahan groundshil Sungai Progo Srandakan, maka ribuan jiwa dari lima padukuhan itu dimungkinkan masih tetap terdampak kekeringan. Dan mungkin, ini bisa terjadi semakin meluas," tutur Antoni.
Walau begitu, sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi permohonan penyaluran air dari PDAM untuk lima padukuhan terdampak kekurangan air bersih. Apalagi, di lokasi itu sebelumnya sudah ada penyaluran-penyaluran air PDAM, walau kini sudah lama tidak berfungsi kembali.
"Kemudian, kami harap ke depan ada CSR yang turun dengan pemberian sumur bor. Karena sementara ini belum ada bantuan sumur bot dari CSR. Namun, kemarin kami bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul juga sedang menghitung pengajuan pengadaan sumur bor yang akan digarap oleh instansi terkait," urainya.
Maka dari itu, pihaknya berharap kepada masyarakat yang terdampak kekeringan untuk bijak memanfaatkan bantuan dropping air bersih. Sebab, apabila musim kemarau terjadi lebih lama, dimungkinkan masyarakat yang terdampak kekeringan semakin meluas.
"Ketika kekeringan semakin luas, kami khawatir dropping air bersih dari BPBD Bantul untuk lima padukuhan itu dimungkinkan tidak bisa dilakukan dua hari sekali, malah jadi tiga hari sekali, lima hari sekali, atau bahkan 10 hari sekali. Jadi kalau bisa dropping air yang diberikan dihemat lah," pesan Antoni.
Di lain sisi, pihaknya juga berharap agar wilayah lain di Kabupaten Bantul tidak mengalami kekeringan air bersih. Pasalnya, saat musim kemaru berlangsung biasanya ada lokasi yang menjadi langganan kekurangan air bersih. Salah satunya di Kapanewon Imogiri.
Tepisah, Panewu Imogiri, Slemat Santosa, berujar, pihaknya berharap agar wilayahnya tidak terdapat kekeringan air bersih. Sebab, lokasi kerjanya selama ini menjadi langganan kekeringan atau kekurangan air bersih, terutama di wilayah Kalidadap dan Serunggo, Kalurahan Selopamioro.
"Saat ini memang sedang berlangsung kemarau basah, tapi kami bersiap-siap. Tapi, kebutuhan air bersih untuk masyarakat saat ini, mudah-mudahan tercukupi walaupun kekeringannya tidak panjang, tidak parah," ucapnya.
Saat ini, masyarakat di Kalidadap dan Serunggo masih memanfaatkan air bersih melalui sumur masing-masing dan ada yang mendapatkan penyaluran air dari Pamsimas. Pihaknya berharap, agar air dari sumber itu bisa bertahan dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau.
"Kami harap selama musim kemarau tiba, masyarakat tidak kekurangan air bersih. Jadi mereka bisa mendapatkan air bersih tanpa kesusahan," tutup dia.(nei)
Meski UMR Rendah DIY Bukan Termiskin, Tapi Angka Kemiskinan Jogja Masih Bikin Geleng Kepala |
![]() |
---|
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Ada Sedayu Jam 13.00 WIB |
![]() |
---|
6 Shio Hujan Hoki Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Shio Tikus Shio Kerbau Shio Macan Menguasai Tahta |
![]() |
---|
5 Zodiak Berendam Hoki Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025, Aries Gemini Jadi si Paling di Jumat Berkah |
![]() |
---|
8 Arti Mimpi Mengantarkan Ibu ke Stasiun Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.