Penyakit Cacing Hati hingga Lato-lato Ditemukan pada Hewan Kurban di Sleman 

Selain cacing hati, menurut Nawangwulan hasil pemantauan juga dilaporkan ada hewan kurban yang terindikasi mengidap penyakit lato-lato atau LSD.

Tetapi bergejala ringan sekali. Bahkan, kata dia, penyakit itu sebenarnya sudah dalam proses penyembuhan pada ternak tersebut.

Namun hanya sembuh di bagian luar. 

"Tapi didalamnya masih ada memar (bekasnya). Itu juga diafkir. Diambilin bagian yang mengalami perubahan atau  rusak kita afkir untuk dikubur," kata dia.

Baca juga: Hari Ini, 2.399 Hewan Kurban di Sleman Dipotong

Sejauh ini belum diketahui jumlah hewan kurban di Sleman yang terindikasi mengidap lato-lato.

Sebab, petugas pemantauan masih terus bekerja hingga Sabtu mendatang. 

"Ini masih proses. Belum terdata secara keseluruhan. Tapi memang ada teman-teman yang kemarin melaporkan itu. Lato-lato terpantau. Tapi ringan sekali," tuturnya. 

Ada 300 petugas yang diturunkan untuk memantau penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Sleman .

Ratusan petugas tersebut terdiri dari ASN, non-ASN dan kader Kesehatan hewan sebanyak 246 orang, Mahasiswa FKH UGM 40 orang dan dukungan dari PDHI sebanyak 30 orang yang dikoordinir melalui 14 Puskeswan. 

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Ir. Suparmono belum bisa memberikan data hasil pemantauan untuk saat ini. Sebab, masih ada warga yang rencananya memotong hewan kurban di hari Sabtu mendatang sehingga data final baru bisa dikeluarkan Minggu (2/6/2023). 

"Kalau data final, ditunggu Minggu pagi njih, karena sabtu masih ada yg potong kurban," kata dia. ( Tribunjogja.com )