Kisah Inspiratif
CERITA Mukotip, Warga Gunungkidul yang Menanti 13 Tahun untuk Menunaikan Ibadah Haji
Ratusan jemaah calon haji asal Gunungkidul mulai diberangkatkan pada Rabu (07/06/2023). Mereka pun dilepas secara resmi dini hari tadi di Masjid Agung
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ratusan jemaah calon haji asal Gunungkidul mulai diberangkatkan pada Rabu (07/06/2023). Mereka pun dilepas secara resmi dini hari tadi di Masjid Agung Al Ikhlas, Wonosari.
Sebagian besar calon jemaah haji masuk dalam kloter 47 yang diberangkatkan lewat Embarkasi Haji Solo, Jawa Tengah. Rencananya, mereka akan terbang ke Tanah Suci Mekkah pada Rabu sore.
Salah satu jemaah yang ikut dalam kloter ini adalah Mukotip Salamun Suryat.
Wajahnya begitu sumringah meski harus berangkat dini hari.
Baca juga: Ahli Waris Tanah Tutupan Jepang Heran Tak Ada Ganti Rugi untuk Tanah yang Akan Dipakai untuk JJLS
Kebahagiaan Mukotip jelas ada alasannya. Tentunya karena bisa menunaikan ibadah haji di tahun ini.
"Setelah menanti 13 tahun akhirnya saya bisa berangkat untuk haji," kata warga Kalurahan Kepek, Wonosari ini.
Mukotip menuturkan, 13 tahun lalu ia mendaftar untuk mengikuti ibadah haji. Saat itu, ia dijadwalkan bisa berangkat pada tahun 2020.
Nahas, tahun itu situasi guncang dengan adanya pandemi Covid-19.
Ia yang sedianya berangkat pun harus menelan pil pahit, karena Pemerintah Arab Saudi menutup sementara aktivitas haji.
Mukotip bahkan harus menunggu 3 tahun lagi untuk bisa berangkat.
Pasalnya, situasi saat itu belum menentu akibat pandemi yang berlangsung secara global itu.
"Sedih tentu, tapi tetap ada hikmah di balik penundaan itu," ujarnya.
Mukotip merasa beruntung karena saat situasi tak menentu, ia tetap memiliki semangat.
Apalagi dari pihak penyelenggara juga rutin memberikan motivasi pada dirinya dan calon jemaah lain yang harus menunda ibadah.
Ia merasa penundaan tersebut justru semakin menguatkan iman dan kesabarannya. Hal tersebut juga membuatnya memiliki waktu untuk mempersiapkan ibadah haji dengan lebih baik.
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja |
|
|---|
| Cerita Usaha Pinggir Jalan Menjawab Budaya Nongkrong Mahasiswa Yogyakarta |
|
|---|
| Wanita Asal Gunungkidul Sukses Perkenalkan Batik hingga ke Jepang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.