Berita Jogja Hari Ini
KGBRAA Paku Alam Dukung Yayasan Swadeshi Akan Angkat Batik Umpluk
Istri Wakil Gubernur DIY yakni Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (KGBRAA) Paku Alam mendukung Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyokarto untuk mengan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Istri Wakil Gubernur DIY yakni Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (KGBRAA) Paku Alam mendukung Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyokarto untuk mengangkat dan mengembangkan batik umpluk mulai dari melakukan pelatihan hingga memasarkannya.
“Saya sangat senang apabila Yayasan Swadeshi akan mengangkat batik Umpluk yang merupakan karya anak-anak Down Syndrome yang motifnya (Batik Umpluk) telah dipatenkan oleh SLB Pembina Yogyakarta,” kata Gusti Putri, sapaan akrab KGBRAA Paku Alam saat audiensi dengan pengurus Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyokarto di ruang rapat Pura Pakulaman, Yogyakarta, Selasa (30/5/2023).
Gusti Putri menambahkan, perlu segera dilakukan MoU antara Yayasan Swadhesi Diraya Ngayogyokarto dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina yang telah memiliki HAKI (Hak Kekayaaan Intelektual) batik umpluk.
Baca juga: INFO BMKG DIY Prakiraan Cuaca Hari Ini DI Yogyakarta Rabu 31 Mei 2023
Dan nanti ada royalti yang diberikan kepada SLB Pembina dan anak-anak Down Syndrome yang membatik dan Yayasan Swadeshi.
Gusti Putri mengaku sejak awal terlibat langsung dalam pembuatan Batik Umpluk di SLB Pembina Yogyakarta hingga dipatenkan.
Tetapi dia tidak banyak waktu, sehingga ia berharap sekali Yayasan Swadeshi membantu mengembangkan Batik Umpluk.\
“Saya senang kalau Yayasan Swadeshi bisa mengopeni anak-anak down syndrome sehingga mandiri. Kalau bukan kita siapa lagi yang ngopeni mereka. Yang penting program Yayasan Swadeshi ada progresnya,” kata Gusti Putri yang juga Pembina Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyokarto ini.
Ketua Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyokarto Ir Dwi Mulyani, MA mengatakan Yayasan Swadeshi Diraya merupakan relawan Down Syndrome untuk anak-anak yang telah lulus SMA.
Karena anak-anak Down Syndrome yang masih sekolah, ditanggung oleh pemerintah.
Sementara anak-anak yang setelah lulus sekolah tidak ditanggung lagi oleh pemerintah.
"Sehingga Yayasan Swadeshi Diraya berharap bisa memfasilitasi mereka supaya bisa menghasilkan karya atau bisa bekerja,” jelasnya.
Salah satu program Yayasan Swadhesi ke depan menjalin kerjasama dengan SLB Pembina yang menciptakan motif Batik Umpluk yang telah memiliki sertifikat HAKI.
“Jadi nanti anak-anak Down Syndrome yang akan membatik dan kami akan mengolah dan memasarkan,” ungkap Dwi.
Pengurus Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyakarto bidang Pelatihan Tyas Strawbrigde menambahkan rencana Yayasan Swadeshi akan melakukan pelatihan kepada anak-anak Down Syndrome yang sudah lulus SMA mulai dari bentuk yang kecil misalnya syal yang bisa dijual sebagai souvenir Bank, instansi pemerintah dan bahkan kalau sudah diproduksi dalam jumlah banyak bisa diekspor.
Gusti Putri setuju dan ia menambahkan kalau bisa berupa jilbab karena ini juga bisa laku keras kalau dijual ke negara-negara Islam.
Bambang Soerodjo,BE, SH yang juga pengurus Yayasan Swadeshi menambahkan, Yayasan Swadeshi memiliki gagasan kalau bisa nanti di suatu lingkup perkantoran di DIY ada hari-hari tertentu yang karyawannya diwajibkan mengenakan batik umpluk.
Sehingga batik umpluk karya anak down syndrome bisa dikenal secara luas. (*)
| Cara Lapor Jika Terjadi Kekerasan Anak dan Perempuan di Yogyakarta, Gratis Bebas Pulsa |
|
|---|
| Kronologi Kasus Dugaan Monopoli BBM oleh Oknum Polairud di Pantai Sadeng Gunungkidul |
|
|---|
| Mengenal Class Action, Cara Menuntut Pemerintah karena Kasus Keracunan MBG |
|
|---|
| Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
|
|---|
| Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.