Pemkot Yogyakarta Genjot Pengelolaan Sampah Organik Mulai Pertengahan 2023
Pengurangan alokasi limbah hingga 74 ton per hari tersebut, merupakan dampak dari proses pemilahan sampah anorganik sejak dari sumber.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Aman mengatakan, dalam sekali giat, sampah organik yang dihasilkan mencapai 7 ton dan seluruhnya pun langsung didistribusikan.
"Tidak perlu dibuang ke Piyungan, tapi di bawa ke kelompok ternak di Bantul, selesai. Jadi, tidak perlu menunggu pengolahan 21 hari menjadi pupuk dan itu bisa langsung termanfaatkan," terang Sekda.
Bahkan, dirinya sudah menerapkan metode tersebut untuk bank sampah binaannya di kawasan Warugboto, Umbulharjo, yang memiliki lebih kurang 100 anggota.
Kebetulan, di antaranya terdapat anggota yang mempunyai ternak ayam, sehingga sampah-sampah sisa dapur penduduk pun langsung dialokasikan ke sana.
"Sekarang sampah rumah tangga di bawa ke anggota yang punya ternak ayam. Jadi, sisa nasi, atau sayuran itu tinggal dikasihkan, selesai. Anorganik ditimbang, organiknya ditotol ayam," pungkasnya. (*)
Kota Jogja Kekurangan Personel Ulu-ulu Aliran Sungai, Cuma Ada 80 Kebutuhan Ideal 300 |
![]() |
---|
Perkuat Layanan Kependudukan, Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Dorong Perluasan Unit ADM |
![]() |
---|
Pemkot Semarang dan Yogyakarta Perkuat Kerja Sama Budaya lewat Pameran 'Rumah Semarang' |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Alokasikan Anggaran Rp89,3 Miliar untuk Penanggulangan Kemiskinan |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan Yogya Ditarget Turun Jadi 5,8 Persen di 2025, Fokus 'Babat' 4 Kemantren Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.