Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sejarah Masjid Pathok Negoro, Dalam Falsafah Jawa: Kiblat Papat Limo Pancer
Apakah Tribunners pernah mendengar Masjid Pathok Negoro? Kira-kira apa dan di mana Masjid Pathok Negoro berada? Mari kita bahas lanjut terkait Masjid
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Ruangan utamanya seluas 20 x 20 meter persegi, serambi masjid 12 x20 meter, ruang perpustakaan 7 x 7 meter persegi.
Luas halaman masjid ini sendiri adalah 500 meter persegi.
Masjid ini berada di tanah yang lebih rendah adri tanah lainnya oleh akrena itu ada beberapa anak tangga yang dapat digunaakan untuk menuju ke lokasi.
Pada awal berdirinya, masjid ini memiliki 16 tiang utama dari kayu jati.
Terdiri dari 4 saka guru dan 12 saka penanggep.
Namun seiring kebutuhan masyarakat sekitar, bangunan ini mengalami perubahan besar-besaran pada tahun 1985.
Masjid dibuat bertingkat dengan pilar-pilar beton, hanya bentuk asli masjid ini yang dipertahankan dengan cara diangkat ke lantai atas. Salah satu bagian masjid yang tidak berubah adalah mustaka, atau mahkota masjid.
Baca juga: Sejarah Upacara Adat Labuhan di Pantai Parangkusumo, Tradisi Keraton Yogyakarta Sejak Abad ke-17
2. Masjid Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negoro Plosokuning berada di Minomartani, Ngaglik, Sleman. Masjid berusia hampir tiga abad ini merupakan benteng spiritual Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masjid yang berada di Jl. Plosokuning Raya Nomor 99, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta ini berdiri di atas tanah seluas 2.500 meter persegi.
Luas bangunannya sendiri adalah 288 meter persegi yang setelah mengalami perombakan menjadi 328 meter persegi.
Masjid ini didirikan oleh Kyai Mursodo, yang merupakan anak dari Kyai Nur Iman Mlangi. Kyai Nuriman merupakan saudara dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Nama Plosokuning diambil dari nama pohon Ploso yang dulu banyak terdapat di sekitar Masjid. Lantaran daun pohon Ploso itu banyak yang berwarna kuning maka jadilah 'Plosokuning'.
Di sini juga terdapat kolam yang mengelilingi masjid untuk membasuh kaki karena untuk menyesuaikan kebiasaan masyarakat dahulu yang beraktivitas sehari-hari tanpa alas kaki.
3. Masjid Jami’ Ad-Darojat di Babadan

Masjid Pathok Negoro
Sejarah Masjid Pathok Negoro
Makna Masjid Pathok Negoro
Masjid Gedhe
Masjid Jami’ An-Nur di Mlangi
Masjid Sulthoni Plosokuning
Masjid Ad-Darojat Babadan
Masjid Nurul Huda Dongkelan
Garis Imajiner
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro Mlangi
Masjid Pathok Negoro Plosokuning
Masjid Pathok Negoro Babadan
Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
![]() |
---|
Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
![]() |
---|
Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
![]() |
---|
Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.