Sumbu Filosofi Yogyakarta

Sejarah Masjid Pathok Negoro, Dalam Falsafah Jawa: Kiblat Papat Limo Pancer

Apakah Tribunners pernah mendengar Masjid Pathok Negoro? Kira-kira apa dan di mana Masjid Pathok Negoro berada? Mari kita bahas lanjut terkait Masjid

jogjaprov.go.id
Sejarah Masjid Pathok Negoro, Dalam Falsafah Jawa: Kiblat Papat Limo Pancer 

Jika wilayah Kuthanegara tempat pusat pemerintahan berada, maka Negaragungadalah wilayah inti kerajaan yang berfungsi sebagai pelingkup atau penyangga pusat pemerintahan.

Pathok Negoro juga merupakan nama jabatan Abdi Dalem di bawah struktur Kawedanan Reh Pangulon.

Abdi Dalem Pathok Negara adalah Abdi Dalem yang menguasai bidang hukum dan syariat agama Islam.

Para Abdi Dalem ini diberi wilayah perdikan dan ditugasi mengelola masjid di wilayah tersebut, termasuk memberikan pengajaran atau pendidikan keagamaan kepada masyarakat yang berada di sekitar bangunan masjid.

Masjid Pathok Negoro ini tak sekadar menjadi simbol atau pilar saja.

Secara keseluruhan Masjid Pathok Negara memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan, tempat upacara atau kegiatan keagamaan, bagian dari sistem pertahanan, sekaligus bagian dari sistem peradilan keagamaan yang disebut juga sebagai Pengadilan Surambi.

Sama seperti fungsi pengadilan lainnya, pengadilan ini memutus hukum perkara pernikahan, perceraian atau pembagian waris. Sementara untuk hukum yang lebih besar (perdata atau pidana) diputus di pengadilan keraton.

Nah, keempat Masjid Pathok Negara dibangun di masa Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) I.

Masjid-masjid ini meliputi Masjid Jami’ An-nur di Mlangi (Barat), Masjid Jami’ Sulthoni di Plosokuning (Utara), Masjid Jami’ Ad-Darojat di Babadan (Timur), dan Masjid Nurul Huda di Dongkelan (Selatan).

Berikut adalah Masjid Pathok Negoro yang juga disebut sebagai Kiblat Papat Lima Pancer.

1. Masjid Jami’ An-Nur Mlangi

Masjid Patok Negoro Mlangi
Masjid Patok Negoro Mlangi (Tribun Jogja/ Siti Umaiyah)

Masjid Jami’ An-Nur di Mlangi didirikan dan dikelola oleh BPH. Sandiyo, atau lebih dikenal sebagai Kyai Nur Iman. Beliau adalah saudara Sri Sultan Hamengku Buwono I, merupakan putra dari Raja Mataram, Susuhunan Amangkurat IV.

Masjid ini beralamat di dusun Mlangi, desa Nogotirto, kecamatan Gampung, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Masjid Mlangi berdiri seiring dengan lahirnya daerah Mlangi, berkat hadiah tanah perdikan dari Sri Sultan Hamengku Buwono I kepada Kyai Nur Iman pada tahun 1758. M

Kawasan masjid ini masuk ke dalam desa wisata Mlangi. Area masjid ini menempati tanah selaus 1000 meter persegidari Kasultanan Yogyakarta. bangunannya terbagi menjadi beberapa ruangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved