Kisah Inspiratif
Kisah Eks Napiter Sekretaris Neo Jamaah Islamiyah, Akhiri Masa Pelarian Demi Sang Ibunda
Hadi merupakan eks petinggi Neo Jamaah Islamiyah (JI) yang dipaksa menyerah dan mengakhiri masa pelarian nan panjangnya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Benar saja, dalam film dokumenter yang diproduseri oleh Noor Huda Ismail tersebut, digambarkan betapa kagetnya sang ibunda, Ngatiyah, ketika anaknya dicokok Densus 88. Hadi pun mengatakan, bahwa penangkapan itu merupakan harga yang harus ia bayarkan, ketimbang terus menerus menjalani masa pelarian meninggalkan keluarga tercinta.
"Rata-rata seperti itu juga (tersadar karena faktor keluarga). Selama di penjara, harapan saya cuma bisa kembali melihat senyuman ibu dan membahagiakan istri dan anak-anak, itu saja," cetusnya.
Hadi mengungkapkan sebelumnya ia adalah seorang yang selalu merasa berada di jalan yang benar dan dari situ pula ia mendapatkan pembenaran dalam membela apa yang menjadi keyakinannya. Selama 20 menit penayangan 'Kembali ke Titik', dikisahkan proses Hadi sehingga bisa kembali tergerak untuk pulang ke rumah dan membersamai keluarganya.
Diceritakan pula, bagaimana perjuangan sang ibu Ngatiyah, serta istri Hadi, Siti Djawariyah atau Titik, dalam bertahan hidup tanpa adanya sosok kepala keluarga sebagai pencari nafkah utama.
"Bahkan saking merasa benarnya itu, saya sampai menomorduakan keluarga, terutama ibu kandung saya sendiri, mertua, dan tentu istri dan anak-anak saya," ucap Hadi, yang 20 tahun aktif di Neo JI.
Sementara, Produser 'Kembali ke Titik', Noor Huda Ismail, mengungkapkan, dirinya tergerak mengangkat sosok Hadi Masykur setelah mewawancari mantan Pemimpin Neo JI Para Wijaya di dalam penjara. Kala itu, dirinya mengaku terkejut ketika dibeberkan fakta masih ada ribuan kader Neo JI yang aktif dan terus bergerak di berbagai daerah di Indonesia.
"Saya kaget, ternyata anggota aktifnya masih sekitar 7 ribu. Saya berfikir, tidak mungkin sebanyak itu harus ditangkap semua, harus ada cara lain. Karena boros anggaran juga, buat negara," jelasnya.
napiter
Jamaah Islamiyah (JI)
Tribunjogja.com
kisah inspiratif
Berita Inspiratif
terorisme
Yogyakarta
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.