Berita Purworejo

Pemkab Purworejo Gelar Musrenbang, Fokus Pengentasan Kemiskinan hingga Pariwisata

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan rencana kerja

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Bupati Purworejo Agus Bastian, saat menghadiri Musrenbang untum penyusunan RKPD Kabupaten Purworejo 2024 di Gedung Pertemuan Ganeca, Selasa (28/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2024. 

Kegiatan itu dihadiri oleh Wakil Bupati Yuli Hastuti, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, Sekretaris Daerah Said Romadhon, dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Purworejo di Gedung Pertemuan Ganeca, Selasa (28/3/2023).

Bupati Purworejo Agus Bastian, mengatakan bahwa musrenbang melalui proses panjang karena rangkaian kegiatannya sudah dimulai sejak Januari - Maret 2023.

Baca juga: Buka Puasa di The Atrium Hotel and Resort Yogyakarta Bisa Dapat Sepeda Motor Listrik

Melalui musrenbang tingkat Desa/Kelurahan, musrenbang Kecamatan, forum perangkat daerah, hingga forum lintas perangkat daerah. 

Hal itu menunjukkan bahwa pendekatan pembangunan di Kabupaten Purworejo mengedepankan aspek perencanaan dari bawah dengan mengakomodir pendapat, saran, masukan, dan pemikiran-pemikiran positif. 

"Dalam proses perencanaan kita harus memperhatikan dan belajar dari pengalaman serta tetap memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan akselerasi pembangunan. Utamanya dalam mendukung pencapaian visi jangka menengah daerah yakni Purworejo Berdaya Saing 2025," ucapnya, Selasa (28/3/2023).

Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan itu yakni mewujudkan Purworejo Berdaya Saing 2025 melalui penguatan sektor ekonomi unggul dan berwawasan lingkungan global. 

Untuk mencapai tujuan itu, pihaknya menilai ada tantangan cukup kompleks bagi Pemkab dalam mengatasi masalah pembangunan daerah. 

Oleh karena itu, ia meminta kepala OPD untuk memiliki mindset (pola pikir) kebijakan penganggaran menyesuaikan dengan program dan kegiatan prioritas yang berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat. Tentu memperhatikan program kegiatan yang sesuai tugas dan fungsinya.

"Hilangkan program dan kegiatan yang tidak jelas atau tidak memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. Mengacu kepada prioritas dan sasaran pembangunan Daerah yang telah ditetapkan, dengan berontasi pada pencapaian prioritas pembangunan nasional," katanya. 

Selain itu, usulan program kegiatan juga harus lebih fokus, inovatif, berkualitas, tidak terlalu banyak memiliki nilai strategis, dan memberikan manfaat kepada masyarakat serta terukur. 

"Prioritas pembangunan tahun depan, saya kira pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara masif, begitu juga dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan pariwisata. Karena itu semua adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kabupaten Purworejo yang berkelanjutan," ungkap Agus. 

Menurut Agus, sektor pariwisata menjadi hal yang paling butuh digenjot dan mendapat dorongan. Apalagi, dengan keberadaan Bandara YIA dan proyek super prioritas badan otorita Borobudur (BOB) menjadikan Kabupaten Purworejo sebagai daerah hub yang menjanjikan sehingga perlu dikelola dengan baik. 

"Kalau ingin Kabupaten Purworejo maju maka pariwisatanya harus bangkit. Purworejo harus punya ikon pariwisata karena selama ini belum memiliki ikon tempat wisata yang spesifik," ucapnya.

Lantas, beberapa waktu belakangan ini pihaknya fokus mempercantik kawasan Pantai Dewaruci yang dipilih sebagai salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Purworejo. Dengan membangun tribun besar di pinggir pantai, ia berharap kawasan itu bisa menarik minat wisatawan dengan berbagai pertunjukan seni tari.

"Sebenarnya sudah ada tempat wisata yang bagus yakni Gua Seplawan, tapi aksesnya agak susah, bus besar tidak bisa masuk. Kalau mau membangun akses jalan juga butuh dana yang besar. Maka kami menunjuk Pantai Dewaruci sebagai salah satu ikon wisata Purworejo. Dan bendungan bener juga bisa jadi wisata air kelak," urainya. 

"Mimpi besar saya di sektor pariwisata, karena bandara berdekatan dengan Purworejo, maka saya berharap sebelum ke Jogja wisatawan bisa mampir ke Purworejo dulu. Begitu juga sebelum ke Borobudur, bisa singgah ke Purworejo dulu," tambahnya. 

Lebih lanjut ia berharap perencanaan pembangunan ke depan dapat berjalan lebih efisien dan efektif. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, menilai prioritas pembangunan 2024 dapat diberatkan pada kegiatan yang memiliki daya ungkit tinggi untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo. 

Sebab, berdasarkan data terakhir, angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo masih tinggi ketimbang angka kemiskinan provinsi Jawa Tengah maupun secara nasional. 

"Angka kemiskinan Kabupaten Purworejo pada 2022 adalah 11,53 persen. Angka itu masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah dengan 10,93 persen dan angka kemiskinan nasional 9,54 persen. Makanya ini perlu kita dorong bersama agar ada penurunan," ungkap Dion.

Menurutnya, Pemkab harus melakukan tindakan khusus bagaimana percepatan pengentasan kemiskinan betul-betul terlaksana secara efektif dan semaksimal mungkin. 

"Kolaborasi dengan pemerintah desa, PKK, dan stakeholder lain perlu dimaksimalkan untuk mempermudah program pengentasan kemiskinan, semisal terkait masalah ketersediaan air bersih, jamban, kesehatan, RTLH, dan resiko stunting," katanya.

Selain itu, lanjutnya, cara paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan adalah lewat pendidikan. Sehingga, anak-anak putus sekolah harus ditelusuri dan dibina kemudian difasilitasi apabila terkendala ekonomi. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved