Ratusan Siswa SMP Mutual Kota Magelang Salat Gaib untuk Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny

Kegiatan ini menjadi sarana bagi siswa untuk belajar peduli dan mendoakan sesama, terutama dalam situasi duka

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
SALAT GAIB - Ratusan siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang menggelar salat gaib berjemaah untuk mendoakan para korban ambruknya bangunan Musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ratusan siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang menggelar salat gaib secara berjemaah untuk mendoakan para korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah tersebut dimulai dengan salat Dhuha berjemaah, kemudian dilanjutkan dengan salat gaib yang berlangsung secara khusyuk.

Kepala SMP Mutual Kota Magelang, Ahmad Haryanto, menyampaikan bahwa kegiatan salat gaib ini bertujuan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian siswa terhadap sesama, khususnya terhadap para santri yang menjadi korban musibah. 

"Kita mengajak anak-anak untuk merasakan betapa pentingnya saling mendoakan ketika saudara kita tertimpa musibah. Ini juga bagian dari pendidikan karakter yang membentuk iman, takwa, dan rasa kewargaan," ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Ahmad menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana bagi siswa untuk belajar peduli dan mendoakan sesama, terutama dalam situasi duka. 

Para siswa yang tidak hadir juga diajak berdoa bersama dari tempat masing-masing.

Seorang siswa kelas 9, Azkamedina Hayyu Queena, menyampaikan rasa duka cita atas musibah yang menimpa saudara seiman mereka. 

Ia berharap amal ibadah para korban diterima oleh Allah SWT dan menyatakan bahwa kegiatan salat gaib tersebut membantu mereka mengingat kematian sekaligus menumbuhkan rasa empati.

 "Kami turut berduka cita kepada saudara seiman yang menjadi korban. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT. Kegiatan ini membuat kami lebih mengingat kematian dan menumbuhkan rasa empati," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, operasi pencarian korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo resmi ditutup, Selasa (7/10/2025).

Keputusan diambil setelah tim gabungan yang terdiri dari SAR, BNPB, BPBD, TNI/Polri, relawan, hingga pihak pesantren memastikan seluruh tahap penanganan bencana telah rampung.

Berdasarkan informasi terakhir, total ada 171 korban dengan rincian, 104 selamat dan 67 korban tewas yang termasuk 8 body part di dalamnya.

Tahap akhir pencarian ini, tim gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian, dan menurut hasil sudah tak ditemukan ada korban lagi di lokasi.

Area gedung yang runtuh sudah rata dengan tanah, sementara semua puing-puing reruntuhan sudah dibersihkan secara menyeluruh. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved