Aktivitas Gunung Merapi, Senin 6 Maret 2023, Tak Ada Guguran Lava Pijar atau Awan Panas

Aktivitas Gunung Merapi pagi ini dilaporkan melandai, tidak keluarkan guguran lava pijar ataupun awan panas, Senin (6/3/2023).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini dilaporkan melandai, tidak keluarkan guguran lava pijar ataupun awan panas, Senin (6/3/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi S mengatakan secara meteorologi, cuaca mendung dan hujan.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13.5-20 °C, kelembaban udara 75-99 persen, dan tekanan udara 837-920.7 mmHg. Volume curah hujan 34.5 mm per hari.

“Secara visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” terangnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 9 kali dengan amplitudo 4-17 mm berdurasi 47-162,4 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 5-6 mm, S-P 0,3-0,4 detik berdurasi 6,5-6,7 detik.

Vulkanik dangkal terjadi satu kali dengan amplitudo 29 mm berdurasi 8,8 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 9-17 mm, S-P 0,4-1,1 detik berdurasi 7,4-13,3 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved