Berita Jogja Hari Ini

Dorong Kolektif Branding di Setiap Sentra IKM, Pemkot Yogya Gulirkan Pelatihan SOP

Pemkot Yogya mendorong sentra IKM di wilayahnya memiliki sebuah kolektif branding, untuk memperkuat langkah promosi dan pemasaran.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Suasana pelatihan SOP menyasar para pelaku IKM di Sentra Megapura, Ngampilan, Kota Yogya, Rabu (1/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogya mendorong sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayahnya memiliki sebuah kolektif branding, untuk memperkuat langkah promosi dan pemasaran.

Dorongan itu, direalisasikan lewat pelatihan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bakal menyasar seluruh sentra IKM .

Kabid Perindustrian Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta , Prabaningtyas, mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah awal untuk mewujudkan kolektif branding di setiap sentra.

Sebagai informasi, sampai penghujung 2022 silam, telah terbentuk 30 sentra IKM, di 11 kemantren di Kota Yogyakarta .

Baca juga: Legislatif Dorong Pemkot Yogya Bikin Calendar Of Event Berbasis Kampung Wisata

"Jadi, pelatihan SOP ini, nantinya dipergunakan untuk proses ke depan, di mana seluruh sentra ditargetkan punya kolektif branding," urainya, di sela sosialisasi SOP menyasar sentra IKM Megapura, di Gedung Serbaguna Ngampilan, Rabu (1/3/2023).

Dengan menetapkan sebuah standar, imbuhnya, diharapkan kualitas produk yang dihasilkan masing-masing pelaku IKM di setiap sentra pun bisa semakin meningkat.

Sebab, untuk pengembangan lebih lanjut, seluruh IKM anggota sentra harus mempunyai satu pemahaman terkait proses produksi, standarisasi bahan baku produk, dan lain sebagainya.

"Ini menuntut keseriusan pelaku IKM juga, karena semua diputuskan di kelompok, tidak bisa terus jalan sendiri-sendiri. Melalui SOP itu, bagaimana caranya mendapat bahan baku, dan lain-lain, diputuskan kelompok, ya, ada standarnya," jelasnya.

"Sehingga, sentra-sentra yang sudah ada ini, secara berkelompok bisa mempunyai branding, meskipun di dalamnya ada anggota-anggota yang sebenarnya  mempunyai brand sendiri," tambah Praba.

Sementara, Ketua Sentra IKM Megapura, Ngampilan, Teresia Widarti, menandaskan, mayoritas anggotanya merupakan perajin ecoprint, sibori, hingga batik tulis yang sejak dulu memiliki brand sendiri.

Hanya saja, setelah eksitensinya diperhitungkan, Pemkot pun menawarkan pembentukan sebuah sentra.

Baca juga: Tekan Harga Beras, Pemkot Yogya Gulirkan Operasi Pasar  di 3 Lokasi

"Sekarang, ketika ada dorongan untuk membentuk brand secara kolektif pun kami siap. Karena ini tentu bagus untuk perkembangan para pelaku IKM yang tergabung di sentra Megapura," ucapnya.

Bukan tanpa alasan, keberadaan sentra yang telah terwujud sejak pertengahan 2021 lalu, bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh seluruh pelaku IKM.

Satu di antaranya, terkait akses pendampingan dan pameran yang lebih terbuka, lantaran segala jenis tawaran masuk ke sentra, tak sebatas per individu.

"Jadi, membantu sekali untuk peningkatan ekonomi, setiap ada pameran-pameran, IKM yang modalnya terbatas bisa digandeng. Misalnya, kemarin kan saya dapat tawaran (stan) di ATF, saya tawarkan, siapa yang mau titip (produk)," cetusnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved