100 Lulusan STIMARYO Dilepas, Wabup Sleman Dorong Peran Strategis di Dunia Maritim

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - .

Sebanyak 100 taruna-taruni resmi dikukuhkan sebagai lulusan, terdiri dari 76 taruna dan 24 taruni.

Prosesi ini menandai berakhirnya masa studi sekaligus menjadi awal perjalanan baru untuk mengabdi di dunia kemaritiman, baik nasional maupun internasional.

Momentum wisuda tahun ini semakin istimewa dengan peneguhan kembali komitmen STIMARYO pada nilai Discipline, Integrity, dan Action (DIA) yang menjadi fondasi pendidikan kampus tersebut.

Nilai itu, menurut pihak kampus, tidak hanya diajarkan di kelas, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di asrama maupun kegiatan lapangan.

Sejumlah lulusan bahkan telah diterima bekerja sebelum diwisuda, sebagian melalui perusahaan mitra STIMARYO.

Capaian ini menunjukkan pengakuan industri pelayaran, logistik, dan transportasi terhadap kompetensi lulusan perguruan tinggi tersebut.

Prestasi akademik turut mewarnai prosesi wisuda. Dari Program Studi S1 Transportasi, Thresia Tiatira Simatupang meraih IPK sempurna 4,00 dengan predikat Summa Cum Laude.

Dari D3 Manajemen Transportasi Laut, Salwa Alleysha Syahada mencatat IPK 3,92 Cum Laude.

Adapun Aqshal Bintang Syafa Ardani dari D3 Permesinan Kapal lulus dengan IPK 3,78 Cum Laude, sementara Mauldan Ginu Abbariq dari D3 Studi Nautika memperoleh IPK 3,77 Cum Laude.

Ketua STIMARYO, Dr. Wegig Pratama, M.Pd., menyatakan rasa bangga atas capaian lulusan. “Kami sangat bangga dengan capaian taruna-taruni STIMARYO.

Prestasi ini membuktikan bahwa mutu pendidikan kami seimbang antara hardskill dan softskill.

Lulusan STIMARYO tidak hanya kompeten di bidang kemaritiman, tetapi juga memiliki daya saing, kepemimpinan, dan mental juara untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Acara Bon Voyage turut dihadiri Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, S.E., yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Baca juga: Tragedi MBG Semin: Ketika Suapan Makanan Bergizi Malah Menjadi Bakteri

Dalam amanatnya, ia menekankan bahwa perjalanan taruna-taruni bukan hanya menempuh pendidikan, melainkan juga pembentukan karakter.