Puluhan Penyandang Disabilitas di Sleman Diberi Pemeriksaan Kesehatan dan Alat Bantu Gratis
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemandangan berbeda terlihat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, pada Rabu (17/9/2025) siang.
Puluhan penyandang disabilitas bersama pendamping berdatangan dan antre mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu (JKT) Plus Terintegrasi Gadis Manis.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
"Total pesertanya pada tahun ini ada 94 se-DIY. Sleman paling banyak, 74. Semua peserta ini sudah terverifikasi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, mewakili Plh Kepala Dinkes DIY, Endang Pamungkassiwi.
Penyandang disabilitas yang menjadi peserta program ini, mendapatakan layanan pemeriksaan kesehatan, mulai dari layanan Pos Binaan Terpadu (Posbindu), Pemeriksaan Dokter Umum, Skrining Torch, Skrining Homecare dan tersedia pula layanan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit tertentu.
Menurut Endang, di dalam program ini tersedia pula pemeriksaan dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KRT).
Pemeriksaan ini untuk menentukan jenis kebutuhan alat bantu yang dibutuhkan bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Peduli Bumi, PMI Sleman Bagikan Seribu Bibit Pohon pada Pengguna Jalan
Program ini lebih memudahkan dan menyederhanakan layanan bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu untuk aktivitas sehari-hari.
"Nanti alatnya akan diberikan, kerjasama kami dengan mitra-mitra kami, dan itu gratis," kata dia.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membuka sekaligus meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan ini.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan bukti nyata hadirnya pemerintah terhadap kondisi kesehatan warga, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Keterpaduan pelaksanaan Jamkesus dan Gadis Manis bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan sebuah lompatan besar dalam pelayanan kesehatan yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.
"Saya berharap dengan adanya pelayanan Jamkesus Terpadu Plus Terintegrasi Gadis Manis ini, hambatan-hambatan dapat sedikit demi sedikit kita kurangi, bahkan kita hilangkan, sehingga saudara kita penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, cepat, inklusif dan manusiawi," katanya.
Danang mengatakan, penyandang disabilitas adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.
Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, mengakses pendidikan, serta berpartisipasi dalam pembangunan.
Oleh karena itu, negara dan pemerintah wajib hadir untuk memastikan semua warga masyarakatnya memperoleh layanan yang sama.
"Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat kolaborasi, memperluas jangkauan layanan, dan meneguhkan komitmen bahwa penyandang disabilitas adalah bagian integral dari pembangunan Kabupaten Sleman," ujar dia.(*)
Peduli Bumi, PMI Sleman Bagikan Seribu Bibit Pohon pada Pengguna Jalan |
![]() |
---|
PSS Sleman Lakukan Evaluasi Sebelum Lawan Persiku Kudus, Ini Kata Coach Ansyari Lubis |
![]() |
---|
Sleman Kawinkan Medali Emas Futsal, Makin Kokoh di Puncak Klasemen Porda DIY 2025 |
![]() |
---|
Komentar Gubernur DIY Sri Sultan HB X Ada Lurah Jual Tanah Kas Desa di Sleman |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Sleman Melambung, Tertinggi Sentuh Rp42 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.