Perang Rusia Vs Ukraina

Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menembak jatuh dua drone Ukraina yang menyerang target di Krasnodar dan Adygea.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Sergei Supinsky / AFP
(FILES) Dalam file foto ini diambil pada 04 Februari 2022 Prajurit, di sebelah kendaraan lapis baja, ambil bagian dalam latihan taktis dan khusus bersama Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Garda Nasional Ukraina, dan Kementerian Darurat di kota hantu Pripyat, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. Ukraina mengumumkan pada 24 Februari bahwa pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl setelah pertempuran "kejam" pada hari pertama invasi Kremlin ke bekas tetangga Sovietnya. "Setelah serangan Rusia yang sama sekali tidak masuk akal ke arah ini, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman. Ini adalah salah satu ancaman paling serius bagi Eropa saat ini," kata Mykhailo Podolyak, penasihat kepala administrasi kepresidenan. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Pasukan Kiev dilaporkan melancarkan serangan pesawat tak berawak ke wilayah Krasnodar selatan Rusia dan Republik Adygea.

Namun serangan itu dipukul mundur militer Rusia. Informasi ini dirilis Kementerian Pertahanan Rusia. Gambar salah satu pesawat rupanya dibagikan oleh seorang kepala daerah setempat.

Serangan itu terjadi pada dini hari Selasa dan menargetkan infrastruktur sipil. Pasukan Rusia menggunakan peperangan elektronik untuk menghalau kedua drone tersebut.

Upaya itu menyebabkan drone berbelok keluar jalur. Satu jatuh di lapangan, sementara yang lain gagal menyebabkan kerusakan pada sasarannya.

Sebelumnya pada hari itu, Gubernur Adygea, Murat Kumpilov, berbagi gambar yang menunjukkan puing-puing pesawat tak dikenal, yang menurutnya ditemukan di dekat desa Novoye, yang terletak di sebelah utara ibu kota provinsi Maykop.

Pejabat itu mengatakan kecelakaan itu tidak mengakibatkan cedera, tetapi menyebabkan kerusakan kecil pada bangunan tambahan di sebuah peternakan.

Baca juga: Drone Tak Dikenal Jatuh di Sekitar Fasilitas Gazprom Dekat Moskow

Baca juga: Ini Penampakan Drone Kamikaze Ukraina, Bisa Diluncurkan dari Mobil Pikap  

Sementara itu, terjadi kebakaran di kilang minyak di kota Tuapse di Krasnodar Krai. Wali Kota Sergey Boyko mengatakan kobaran api terjadi di gedung teknis, tetapi tidak menyebar ke tangki bahan bakar dan dipadamkan petugas dalam waktu 30 menit.

Beberapa media Rusia mengklaim, mengutip sumber anonim, kebakaran itu disebabkan serangan gagal yang melibatkan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Menurut laporan tersebut, sebanyak dua pesawat yang membawa bahan peledak jatuh sekitar 100 meter dari reservoir bahan bakar, malah merusak ruang ketel.

Di Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina, tiga bangkai pesawat tak berawak ditemukan di ibu kota provinsi pada Senin malam. Salah satu UAV menabrak jendela gedung apartemen, memicu evakuasi warga.

Beberapa media mengklaim drone itu berasal dari Ukraina dan membawa bahan peledak plastik buatan Inggris, berdasarkan gambar dari puing-puing tersebut.

Peristiwa cukup mengejutkan terjadi di dekat Moskow, saat sebuah kendaraan udara tak berawak dilaporkan jatuh di dekat fasilitas gas Gazprom di wilayah Kolomna, Selasa (28/2/2023).

Informasi ini disampaikan Gubernur Andrey Vorobyov. Menurut pejabat itu, drone tak dikenal itu jatuh di dekat desa Gubastovo dan tampaknya menargetkan infrastruktur sipil.

Namun drone itu gagal menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Gubernur menambahkan dinas keamanan dan lembaga lain sedang menyelidiki insiden tersebut dan tidak ada bahaya bagi penduduk.

Laporan media sebelumnya juga menyatakan layanan darurat dan penjinak bom telah dikirim ke daerah tersebut.

Gazprom juga telah mengkonfirmasi insiden tersebut, dengan manajemen stasiun kompresor gas Voskresensk mengatakan drone jatuh di dekat kompleks mereka, tetapi tidak mempengaruhi operasional perusahaan.

Mereka menambahkan masalah tersebut saat ini berada di bawah yurisdiksi Federal Security Service (FSB).

Foto-foto yang diduga menggambarkan drone tersebut sudah mulai beredar di media sosial, namun belum ada konfirmasi resmi mengenai keaslian gambar tersebut.

Berita itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Kiev berusaha menggunakan drone untuk menyerang infrastruktur sipil di wilayah selatan Krasnodar dan Republik Adygea.

Unit perang elektronik Angkatan Bersenjata Rusia melumpuhkan beberapa drone yang mengudara.

Menurut kementerian, kedua drone kehilangan kendali dan menyimpang dari jalur penerbangannya, gagal menyebabkan kerusakan pada fasilitas infrastruktur sipil.

Perkembangan lain pada hari yang sama, wilayah udara dekat St Petersburg, kota terbesar kedua Rusia, sempat ditutup Selasa pagi karena munculnya benda terbang tak dikenal di daerah tersebut.

Penerbangan dihentikan sekitar satu jam sebelum dilanjutkan secara penuh, otoritas kota mengumumkan di Telegram.

"Wilayah udara di atas St Petersburg terbuka - semua pembatasan sementara telah dicabut," kata mereka.

Sebelumnya, pemerintah kota mengumumkan Bandara Internasional Pulkovo telah berhenti menerima penerbangan sipil, tetapi tidak mengungkapkan alasan pemindahan tersebut.

Administrasi Pulkovo mengatakan bahwa penerbangan akan ditunda setidaknya sampai tengah hari waktu setempat (09.00 GMT). Bandara dan semua layanan lainnya kemudian beroperasi seperti biasa.

Menurut outlet berita Baza, jet beterbangan di udara saat apa yang disebut rencana Kovyor (karpet) diaktifkan di St Petersburg.

Rencana tersebut dimulai jika terjadi serangan ilegal oleh pesawat atau UFO ke wilayah udara negara tersebut.

Outlet lokal Fontanka mengklaim Kementerian Pertahanan telah memberi tahu administrasi Pulkovo sebuah benda terbang tak dikenal telah terdeteksi antara 160 km dan 200 km di luar St Petersburg.

Menurut prosedur, bandara harus berhenti menerima penerbangan jika terjadi insiden seperti itu.

Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Ria-Novosti wilayah udara di sekitar kota mulai dibuka kembali tak lama setelah tengah hari.

Surat kabar Kommersant melaporkan regulator lalu lintas udara nasional Rosaviatsia telah memberi tahu operator pembatasan di sekitar St Petersburg telah dicabut.

Data dari situs web Flightradar24 juga menyebutkan pesawat sudah mulai kembali ke wilayah udara di sekitar kota.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, hubungan Rusia dengan AS dan Eropa telah berubah secara radikal sejak Presiden Vladimir Putin menyusun proposal perjanjian keamanan akhir 2021, sebelum operasi khusus dilancarkan ke Ukraina.

"Jika mereka mau, mereka bisa duduk di meja perundingan (saat itu, sebelum keputusan untuk melancarkan operasi militer di Ukraina)," katanya.

“Akan ada pembicaraan yang sangat kompleks, posisional, kadang-kadang tidak dapat didamaikan, tetapi itu akan berlangsung. Tapi mereka menolak," kata Peskov.

Dengan upaya dialog yang gagal, ketegangan terus meningkat antara Moskow dan barat menjelang konflik di Ukraina.

Peskov berpendapat NATO sekarang sepenuhnya terlibat dalam permusuhan, mencatat intelijen mereka bekerja melawan Rusia 24 jam sehari, senjata mereka dipasok ke Ukraina secara gratis untuk menembak militer Rusia, dan menembaki warga Ukraina.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved