Berita Jogja Hari Ini
Peringati HUT ke 4, WIPI DIY Gelar Afternoon Tea dan Bazaar UMKM
Memperingati ulang tahun ke 4, Wanita Industri Pariwisata Indonesia (WIPI) DIY menggelar Afternoon Tea dan Bazaar UMKM DIY di Alra Corner, Selasa
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memperingati ulang tahun ke 4, Wanita Industri Pariwisata Indonesia (WIPI) DIY menggelar Afternoon Tea dan Bazaar UMKM DIY di Alra Corner, Selasa (28/02/2023).
Ketua WIPI DIY, Ristanti mengatakan afternoon tea merupakan agenda bulanan WIPI DIY yang mengundang narasumber untuk berbagi ilmu terkait dunia pariwisata.
Tujuannya agar anggota WIPI DIY memiliki pengetahuan dan membangun pariwisata khususnya di DIY.
Baca juga: Beberapa Komoditas di Sleman Mengalami Penurunan Harga, Ini Daftarnya
"Sebelumnya kami sudah memberikan donasi kepada guide lansia yang sekarang sudah tidak bisa beraktivitas lagi. Kemudian kepada abdi dalem di makam Kotagede. Kemudian dilanjutkan dengan Afternoon Tea, sekaligus Bazaar UMKM potensial di DIY, harapannya UMKM di DIY ini juga ikut berkembang. Apalagi kan UMKM juga penopang pertumbuhan ekonomi," katanya, Selasa (28/02/2023).
Mengusung tema Perempuan Berdaya, Pariwisata Berjaya, WIPI DIY mengajak perempuan yang bergerak di bidang pariwisata untuk terus berkarya dan meningkatkan daya saing.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan agar industri pariwisata di DIY semakin maju.
Dengan mengedepankan sinergitas dan kolaborasi, ia optimistis pelatihan dan pembinaan dapat meningkatkan keterampilan pengusaha perempuan.
"Kami mendorong agar perempuan yang bergerak di bidang pariwisata untuk bergabung ke WIPI DIY. Sehingga bisa ikut pelatihan-pelatihan yang kemudian bisa meningkatkan ketrampilan untuk mengembangkan bisnisnya, misal homestay, restoran, atau lainnya yang berhubungan dengan pariwisata," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengungkapkan pandemi COVID-19 memang sempat menghambat pertumbuhan industri pariwisata DIY.
Namun saat ini, industri pariwisata DIY sudah pulih. Sinergitas antara pelaku industri pariwisata dan pemerintah yang kuat pun dirasa mampu mengatasi bayang-bayang resesi ekonomi.
Ke depan, pihaknya tidak hanya mendorong pariwisata saja, tetapi juga ekonomi kreatif di DIY. Mulai dari pembinaan hingga pendampingan yang akan memberikan nilai tambah pada ekonomi kreatif.
"Kalau bicara industri kreatif, itu kita bicara nilai tambah. Misalnya dari packaging, brandingnya, bahkan nanti kami akan mendampingi agar pelaku ekraf mendapatkan hak kekayaan intelektual, karena itu (Haki) juga nilai tambah," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Praktisi Prodi Bisnis Wisata SV UGM, Tazbir menambahkan keterlibatan perempuan dan milenial di industri pariwisata sangat penting.
Terlebih industri pariwisata sangat dekat dengan hospitality industry yang banyak digerakkan perempuan.
"Artinya nggak diragukan lagi kemampuan perempuan dalam industri pariwisata. Banyak restoran, hotel, handycraft ini dikelola perempuan. Sekarang ini perempuan sudah nggak jadi follower lagi, tapi yang di depan. Nah ini saya mendorong agar WIPI DIY rutin menggelar event untuk menggerakkan pengusaha perempuan," imbuhnya. (maw)
Cara Lapor Jika Terjadi Kekerasan Anak dan Perempuan di Yogyakarta, Gratis Bebas Pulsa |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Dugaan Monopoli BBM oleh Oknum Polairud di Pantai Sadeng Gunungkidul |
![]() |
---|
Mengenal Class Action, Cara Menuntut Pemerintah karena Kasus Keracunan MBG |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.