Ekonom Prof Jeffrey Sachs Percaya Laporan Seymour Hersh Terkait Sabotase Nord Stream

Alasan sabotase, menurut wartawan itu, adalah ketakutan Gedung Putih Jerman, yang menerima gas dari Rusia melalui Nord Stream, tidak mau berpartisipasi dalam bantuan militer ke Ukraina.

Washington telah membantah tuduhan ini. Para pejabatnya menganggap laporan Seymour Hersh fantasi dan penuh kepalsuan.

Serangan terhadap Nord Stream dan Nord Stream 2, pipa ekspor Rusia yang mengalir di bawah Laut Baltik, terjadi pada 26 September 2022.

Kemudian ditemukan kebocoran gas sekaligus di empat tempat. Swedia, Denmark, dan Jerman sedang melakukan penyelidikan, tetapi belum membuahkan hasil yang nyata.

Kremlin menyebut kecelakaan itu sebagai tindakan terorisme internasional.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan delegasi Rusia pada pertemuan para Menlu G20 di India akan menyajikan gambaran faktual serangan teroris Nord Stream.

“Kami bermaksud untuk mengungkapkan dengan jelas penilaian Rusia tentang situasi saat ini di bidang keamanan, energi, dan pangan,” tulis Kemenlu Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Gambaran faktual yang tidak memihak tentang serangan teroris yang terjadi di zona tanggung jawab UE dan NATO dengan meledaknya Nord Aliran pipa gas, penyitaan ilegal kargo kemanusiaan pupuk Rusia untuk kebutuhan Afrika dan negara-negara termiskin akan disajikan," lanjut mereka.

Moskow juga akan menarik perhatian pihak India pada penghalang destruktif yang diciptakan barat secara eksponensial sehubungan ekspor barang-barang penting bagi ekonomi global, termasuk produk energi dan pertanian.(Tribunjogja.com/RiaNovosti/xna)