Pertahankan Capaian Sebagai Kota Informatif, Pemkot Yogyakarta Jamin Keterbukaan Informasi Publik
Capaian tersebut bakal terus dipertahankan dengan menjamin keterbukaan akses informasi publik bagi warga masyarakat.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kota Yogyakarta sejauh ini masih menyandang peringkat pertama sebagai daerah atau kota informatif di tingkat DIY.
Capaian tersebut bakal terus dipertahankan dengan menjamin keterbukaan akses informasi publik bagi warga masyarakat.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Edy Sugiarto, menuturkan, setiap Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pun telah dituntut memahami keterbukaan informasi publik, karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
"Bagi kami, masyarakat punya hak dalam memperoleh informasi yang sifatnya publik," tandasnya, di sela sharing program bersama jajaran Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Jumat (24/2/2023).
Menurutnya, Pemkot Yogyakarta pun sudah memiliki mekanisme khusus, dalam mengelola keterbukaan informasi publik.
Misalnya, seluruh warga Kota Yogya kini dapat mengakses segala macam informasi lewat aplikasi terpadu Jogja Smart Service (JSS), atau melalui laman opendata.jogjakota.go.id.
"Bahkan, di JSS masyarakat juga bisa menyampaikan laporan atau aduan, dimana mekanisme tindalanjutnya harus lebih cepat, itu sudah disepakati bersama teman-teman OPD," ungkapnya.
"Karena informasi dari masyarakat langsung masuk ke OPD terkait dan disertai dengan notifikasi. Sudah kami buatkan sistem yang integratif," imbuh Edy.
Tidak bisa dipungkiri, mekanisme keterbukaan informasi publik yang terus didorong itu, berpengaruh terhadap predikat Kota Yogyakarta sebagai kota informatif peringkat pertama di DIY pada 2022 lalu.
Lompatan yang terbilang sangat signifikan, karena sebelumnya Kota Yogyakarta mengendap di posisi terbawah.
Setali tiga uang, kondisi serupa juga dialami Kota Cirebon, yang peringkatnya melonjak signifikan dalam kurun waktu satu tahun.
Ya, dari sebelumnya berada di posisi 11, Kota Cirebon saat ini menempati peringkat 2 kategori kota informatif se-Jawa Barat.
"Kondisi Kota Yogya dengan Kota Cirebon juga hampir sama, baik dari aspek teritorial dan luas wilayahnya. Selain itu, keduanya juga lekat dengan peninggalan budaya di masa kerajaan," terangnya.
Sementara itu, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma'ruf Nuryasa berujar, membangun keterbukaan informasi publik memang bukan pekerjaan mudah.
Namun, ia mengakui, tahap awal yang dibutuhkan ialah komitmen dari seluruh organsasi perangkat daerah di Pemkot Cirebon.
"Dulu kami awali dengan deklarasi bersama, untuk menguatkan komitmen di setiap OPD. Kemudian, ada program yang terus bergulir, dengan pendampingan dari Komisi Informasi," cetusnya. (*)
Masih Ada 14 Event Lain, Pemkot Yogyakarta Optimis Pembatalan WJNC Tidak Pengaruhi Sektor Pariwisata |
![]() |
---|
Skema Makam Tumpang Jadi Solusi Keterbatasan Lahan TPU di Kota Yogyakarta |
![]() |
---|
Warga Pasang Spanduk Protes di Depo THR Kota Yogyakarta, Tagih Janji Pemkot soal Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Siapkan Skema Darurat Atasi Krisis Sampah Dampak Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Kerahkan 90 'Jumilah', Pastikan Sampah yang Masuk Depo Hanya Residu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.