Perang Rusia Vs Ukraina

Rusia Genjot Produksi Rudal Kinzhal si Belati yang Kebal Senjata Musuh  

Rusia menggenjot produksi rudal Kinzhal berkemampuan Match 10 dan memiliki keunggulan maunver di kecepatan suara.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TASS/Alexei Nikolsk
Jet tempur Mikoyan MiG-31 membawa rudal penjelajah Kinzhal yang diklaim merupakan senjata hipersonik Rusia 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Rusia menggenjot produksi rudal jarak jauh Kinzhal yang memiliki manuver tinggi di kecepatan Mach 10.

Rudal ini dikenal memiliki kemampuan manuver dalam penerbangan, membuatnya hampir kebal terhadap sistem pertahanan udara dan rudal musuh.

Sergey Chemezov, Kepala Rostec State Corporation Rusia, telah mengumumkan perusahaan tersebut telah meningkatkan produksi rudal hipersonik Kinzhal (Belati).

Berbicara kepada wartawan pada Minggu (19/2/2023), dia mengatakan pada awalnya, senjata ini dalam jumlah besar tidak diperlukan.

Tetapi produksi Kinzhal telah meningkat sejak awal operasi militer khusus Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Dia berbicara setelah Letnan Jenderal Sergey Kobylash, komandan penerbangan jarak jauh Angkatan Udara Rusia, mengatakan selama operasi khusus, Kinzhals telah digunakan untuk menghancurkan target darat Ukraina.

Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik Rusia Zircon dan Kinzhal yang Diklaim Tak Terdeteksi Radar

Baca juga: Rudal Jelajah Kallibr Rusia Hantam Berbagai Target Kelistrikan di Ukraina

Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, mengungkapkan pertahanan udara Ukraina telah gagal mengatasi rudal Kinzhal.

Kinzhal adalah rudal balistik berkemampuan nuklir, yang memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer (1.200 mil) dan biasanya diluncurkan dari jet tempur multi-peran supersonik MiG-31.

Rudal ini mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10 (12.250 km/jam atau 7.612 mph) sambil juga melakukan manuver mengelak.

Kehadiran rudal Kinzhal ini sangat signifikan di medan tempur Ukraina, membuat Kiev menginginkan rudal jarak jauh yang bisa mengimbangi pasukan Moskow.

Namun hingga hari ini, sponsor barat Ukraina belum bersedia mengirimkan rudal jarak jauh maupun jet tempur yang diminta elite Ukraina.

Hanya pemerintah Inggris berjanji akan menjadi pihak pertama yang mengirimkan rudal jarak jauh jika sudah tiba waktunya.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, menyatakan, Inggris telah memberikan bantuan senilai $2,8 miliar hingga Februari 2023.

Rudal Kinzhal Rusia
Rudal Kinzhal Rusia (net)

Inggris memberi Ukraina 2,3 miliar pound sterling ($ 2,8 miliar) pada tahun 2022, dan akan mengirimkan jumlah bantuan yang sama atau melebihi itu pada tahun 2023.

Sunak berkomitmen, Inggris akan menjadi negara pertama yang mengirimkan senjata jarak jauh ke Kiev.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved