Mengenal Rudal Hipersonik Rusia Zircon dan Kinzhal yang Diklaim Tak Terdeteksi Radar
Rudal hipersonik Rusia, Kinzhal dan Zircon memiliki daya manuver dengan kecepatan sangat tinggi sehingga sulit terdeteksi radar
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Rusia memiliki keunggulan dalam hal persenjataan militer. Bahkan Rusia menempati urutan kedua sebagai militer terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Rusia menghabiskan sekitar $61,7 miliar AS untuk anggaran pertahanan pada tahun 2020, menurut angka yang dikumpulkan oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.
Jika dibandingkan, Ukraina hanya mengalokasikan anggaran sepersepuluh dari itu, yakni $5,9 miliar AS.
Perbedaan itu terlihat di hampir setiap kemungkinan perbandingan.
Rusia memiliki hampir 900.000 personel militer aktif, sedangkan militer tetap Ukraina sekitar 200.000.
Ukraina memiliki pesawat penyerang yang jauh lebih sedikit yakni 146 unit, sedangkan Rusia 1.328 unit. Begitu juga dengan helikopter, Ukraina 42 dan Rusia 478.
Tank Rusia yang merupakan bagian dari korps lapis baja keseluruhan 31.000 kendaraan, dibandingkan dengan 5.000 Ukraina.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia memiliki 605 kapal, termasuk 70 kapal selam, yang dapat dikerahkan di Laut Hitam, di lepas pantai Ukraina. Sedangkan armada Ukraina hanya memiliki 38 kapal, dan tidak ada kapal selam.
Baca juga: Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia vs Ukraina : Artileri Hingga Personel
Dalam hal persenjataan juga Rusia tak kalah kuatnya. Sebut saja dua rudal terbaru yang disebut-sebut tak terdeteksi radar, yakni Zircon dan Kinzhal. Seperti apa kemampuan kedua rudal hipersonik ini?
1. Rudal Zircon

Zircon 3M22 atau SS-N-33 adalah rudal jelajah hipersonik anti-kapal yang dikembangkan di Rusia. Rudal ini diperkirakan memiliki daya jangkau hingga 500 km pada level rendah dan hingga 750 km pada lintasan semi-balistik. Tetapi media milik negara di Rusia melaporkan jangkauannya sebagai 1.000 km.
Ini adalah rudal dua tahap yang menggunakan bahan bakar padat di tahap pertama dan motor scramjet di tahap kedua. Rudal ini akan dimasukkan ke dalam battlecruiser kelas Kirov Admiral Nakhimov dan Pyotr Velikiy pada 2022.
Kecepatan Rudal Zircon bisa mencapai Mach 6 pada lintasan balistik atmosfer rendah. Sehingga rudal ini bisa menembus sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Rudal Zircon terbang dengan bahan bakar canggih yang menurut Rusia memberikan jangkauan hingga 1.000 kilometer.
Saking cepatnya, rudal ini membentuk tekanan udara di depan senjata yang menciptakan awan plasma saat bergerak, menyerap gelombang radio dan membuatnya praktis tidak terlihat oleh sistem radar aktif.
Sistem pencegat rudal Aegis AS membutuhkan waktu reaksi 8-10 detik untuk mencegat serangan yang datang. Dalam 8-10 detik itu, rudal Zirkon Rusia sudah menempuh jarak 20 kilometer, dan rudal pencegat tidak terbang cukup cepat untuk mengejar.