Perang Rusia Vs Ukraina

Washington Dorong Ukraina Bertempur Lebih Keras Lawan Rusia

Elite di Washington mendorong pasukan Ukraina bertempur lebih keras lagi melawan Rusia dan akan membantu selama diperlukan.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
IST
Tank M1A Abrams buatan AS yang akan dikirim ke Ukraina, guna memperkuat kemampuan pasukan Kiev melawan Rusia. 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON – Elite di Washington mendorong pasukan Ukraina bertempur lebih keras melawan Rusia sementara di lapangan Kiev mengalami kemunduran teritorial.

Sektor Bakhmut atau Artemovsk di Donetsk yang sangat strategis, kini nyaris dikuasai pasukan Rusia dan kontraktor keamanan Wagner Group.

Ukraina memiliki peluang yang semakin kecil membuat keuntungan teritorial melawan Rusia karena bantuan militer dari AS dan sekutunya berkurang.

Laporan-laporan perwira dan prajurit Ukraina di garis depan menunjukkan mereka kekurangan amunisi dan peralatan berat pendukung untuk bertempur.

Meski begitu, para pejabat di AS berusaha meyakinkan Kiev agar berjuang terus.

“Kami akan terus mencoba meyakinkan mereka kami tidak dapat melakukan apa pun dan segalanya selamanya,” kata anggota senior pemerintahan Presiden Joe Biden.

Pernyataannya dikutip Washington Post dan Russia Today, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Militer AS Kontrol dan Pandu Setiap Tembakan Roket HIMARS di Ukraina

Baca juga: HIMARS AS Kini Punya Lawan di Ukraina, Namanya Sistem Rudal Penghancur Tor

Secara terbuka, Biden telah berjanji mendukung Kiev selama selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia.

Namun, sikap itu tidak berlaku untuk sumber daya yang siap dikirim Washington, menurut cerita yang diterbitkan oleh Post pada Senin (13/2/2023).

"'Selama diperlukan' berkaitan dengan jumlah konflik," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu. “Itu tidak berkaitan dengan jumlah bantuan,” imbuhnya.

Surat kabar itu mengutip perubahan mood di DPR AS, di mana mayoritas Republik tampak semakin skeptis terhadap kebijakan bantuan Ukraina Biden.

Ini juga merujuk kelelahan di Eropa sebagai ancaman utama lainnya bagi Kiev, karena negara-negara berjuang dengan harga energi yang tidak stabil dan inflasi yang merajalela.

Militer Ukraina kemungkinan memiliki waktu hingga musim panas untuk membuat kemajuan, sebelum paket senjata AS saat ini habis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan surat kabar itu secara efektif menggambarkan apa yang oleh para pejabat di Moskow disebut sebagai "perang barat melawan Rusia hingga Ukraina terakhir."

“Neoliberal AS telah menghancurkan Ukraina dan memusnahkan rakyat Ukraina. Ambisi hegemonik Amerika menyebabkan hilangnya nyawa secara besar-besaran,” kata Zakharova di Moskow.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved