Perang Rusia Vs Ukraina

Seymour Hersh Blak-blakan Sabotase Nord Stream, Tutup Rapat Narasumbernya

Jurnalis kawakan Seymour Hersh blak-blakan seputar sabotase pipa Nord Stream oleh AS. Ia menyebut media arus utama AS tutup mata.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Southfront.org
Gas metana muncul ke permukaan Laut Baltik di dekat Pulau Bolstrom Denmark setelah diledakkan tim khusus operasi rahasia AS yang diperintahkan Presiden Joe Biden dan timnya. Peristiwa sabotase objek vital ini terjadi 26 September 2022. 

Wartawan kawakan itu tampaknya malah menyarankan Bellingcat, outlet yang mengaku independenyang dan didukung banyak media arus utama, sebenarnya adalah operasi intelijen Inggris.

“Maksud saya, mengapa Anda tidak memikirkan hubungan mereka dengan badan intelijen tertentu di negara tertentu,” tanya Hersh secara retoris. "Kamu tahu, kamu bisa tahu siapa siapa," kejarnya.

Tapi kata Hersh, ada orang yang sah mengeluh tentang laporannya juga. “Sungguh menakjubkan bagi saya bagaimana mereka sejalan, rekan-rekan saya,” kata reporter itu. "Ketika saya berada di New York Times, mereka tidak melakukan itu."

“Saya tidak yakin mereka meremehkan rakyat Amerika,” kata Hersh. “Kami siap menerima kenyataan bahwa seorang Presiden Amerika melakukan ini,” katanya.

"Anda harus meminta pertanggungjawaban presiden," kata Hersh yang meliput sejak Perang Vietnam.

Dari outlet arus utama barat yang meliput berita tersebut, Hersh menghadapi penolakan keras dari sebagian besar dari mereka, yang cenderung menekankan penolakan Gedung Putih dan CIA atas tuduhan Nord Stream.

Reuters menyebut paparannya yang mencengangkan sebagai "postingan blog", dan salah satu tajuk utama dari Insider menggambarkan laporan tersebut sebagai "klaim jurnalis yang didiskreditkan" yang menurut penulis "membuktikan hadiah untuk Putin."

Hersh menghadapi serangan besar terhadap reputasinya setelah cerita-cerita yang dibantah sekarang.

Dia didiskreditkan terkait laporannya tentang kepalsuan isu pasukan Suriah yang menggunakan gas sarin, dan karena tulisannya membongkar kisah pembunuhan Osama Bin Laden.

Terkait hal itu, Hersh mengatakan dia suudah terbiasa. Tapi kali ini, agak mengejutkan karena menurutnya ini adalah cerita yang sangat jelas.

Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat.
Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat. (Wikipedia Common)

Seperti yang dicatat Hersh dalam ceritanya, pejabat tinggi AS - termasuk Biden - berulang kali mengancam akan menyabot pipa jika pasukan Rusia menyerang pasukan Ukraina.

Wakil Sekretaris Urusan Politik Victoria Nuland memperingatkan pada bulan Januari, "jika Rusia menginvasi Ukraina, dengan satu atau lain cara, Nord Stream 2 tidak akan bergerak maju."

“Jadi apa artinya itu?” Hersh bertanya. "Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orang, tetapi saya akan memberi tahu Anda apa artinya: itu disebut ancaman."

“Seorang teman saya mengatakannya seperti ini: apa yang telah Anda lakukan, (Seymour)… Anda ahli dalam mendekonstruksi yang sudah jelas. Apa lagi itu? Apa lagi itu?”

“Rusia tidak melakukannya, (dan) jika Rusia tidak melakukannya, negara mana di NATO (yang melakukannya)?” tanya retoris.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved