Perang Rusia Vs Ukraina

Seymour Hersh Blak-blakan Sabotase Nord Stream, Tutup Rapat Narasumbernya

Jurnalis kawakan Seymour Hersh blak-blakan seputar sabotase pipa Nord Stream oleh AS. Ia menyebut media arus utama AS tutup mata.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Southfront.org
Gas metana muncul ke permukaan Laut Baltik di dekat Pulau Bolstrom Denmark setelah diledakkan tim khusus operasi rahasia AS yang diperintahkan Presiden Joe Biden dan timnya. Peristiwa sabotase objek vital ini terjadi 26 September 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, NEW YORK – Jurnalis kawakan pemenang Pulitzer Award, Seymour Hersh, meminta Presiden AS Joe Biden berterus terang tentang peledakan pipa Nord Stream.

Dalam wawancara pertamanya sejak menerbitkan laporan mendalamnya tentang serangan di jaringan pipa Nord Stream, Hersh menyempurnakan rincian laporan eksplosifnya yang mengungkap peran Angkatan Laut AS.

Operasi sabotase itu berhasil menghancurkan infrastruktur energi kritis Jerman-Rusia, dan menghentikan pasokan gas ke Jerman dan Eropa dari Rusia.

Dalam diskusi luas di podcast War Nerd, ditulis ulang Sputniknews Selasa (14/2/2023), Hersh meminta Presiden AS Joe Biden berterus terang kepada rakyat Amerika tentang peran pemerintahan Biden dalam serangan itu.

Wartawan itu menggarisbawahi publik AS secata luas mendapat informasi yang salah tentang perang proksi di Ukraina.

Baca juga: AS di Balik Peledakan Nord Stream, Tulisan Lengkap Seymour Hersh - BAGIAN SATU

Baca juga: Siapa Jake Sullivan, Aktor Utama Perencana Sabotase Nord Stream?

Baca juga: Pemimpin Barat Putarbalikkan Fakta Sabotase Asing ke Pipa Nord Stream 2

Pekan lalu, Hersh menerbitkan laporan yang membuat panas dingin elite AS yang merinci bagaimana penyelam Angkatan Laut AS menanam muatan C-4 di jalur pipa Nord Stream selama latihan NATO di Laut Baltik.

Bahan peledak C4  itu kemudian diledakkan dari jarak jauh melibatkan Norwegia, dua bulan setelah dipasang di dasar laut.

Wartawan perang veteran menyebut media arus utama menolak menggemakan laporannya karena mereka berpikir cerita yang dia tulis mendukung Rusia.

Tetapi Hersh mengatakan meskipun sangat buruk bagi ekonomi Eropa dan tidak dapat dimaafkan, serangan yang disengaja AS terhadap infrastruktur energi kritis secara teknis tidak ilegal menurut hukum internasional.

“Hukum di laut sangat menarik. Ada perjanjian yang kembali ke tahun 1884, ketika kami mulai meletakkan garis Telegraph melintasi lautan, dan jika Anda secara tidak sengaja atau sengaja melintasi garis itu, itu adalah kesepakatan yang sangat buruk,” katanya.

Tapi sebagian besar ada konsekuensi ekonomi untuk pelanggaran tersebut, kata Hersh, mencatat sebenarnya tidak ada undang-undang di buku yang mengatakan sengaja membangun saluran pipa adalah kejahatan.

“Kejahatan seperti itu belum pernah dipertimbangkan,” kata Hersh sembari menyatakan ada banyak hukum tentang ganti rugi, jika Anda merusak saluran pipa.

“Ini adalah pipa yang mungkin akan menelan biaya… — ada perusahaan Swiss yang memperkirakan — 1,5 miliar untuk memperbaiki pipa (Nord Stream),” lanjutnya.

Seymour Hersh, jurnalis dan penulis investigatif Amerika menyebut AS di ballik peledakan jaringan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Jaringan itu menghubungkan secara langsung pasokan gas alam cair dari Rusia ke Jerman dan Eropa.
Seymour Hersh, jurnalis dan penulis investigatif Amerika menyebut AS di ballik peledakan jaringan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Jaringan itu menghubungkan secara langsung pasokan gas alam cair dari Rusia ke Jerman dan Eropa. (Insidestory.org)

Ditanya apakah dia pernah meliput sesuatu seperti pemerintah yang meledakkan infrastruktur kritis sekutu Anda, Hersh menjawab pemerintahan Biden tidak melihatnya seperti itu.

Sebaliknya, menurut Hersh, Biden melihat gas (Nord Stream) itu sebagai senjata. “Karena selama Rusia menjual gas sebanyak itu, mereka pikir Rusia akan mempersenjatai jika… ada perang.”

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved