PPDB SMK SMTI 2023 Mulai Dibuka, Berikut Empat Jalur Pendaftaran dan Waktunya
Ada tiga jurusan yang dibuka pada PPDB 2023, yaitu Kimia Analisis, Teknik Kimia Industri dan Teknik Mekatronika.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 SMK SMTI Yogyakarta telah dibuka.
Ada empat jalur PPDB yang dibuka, yakni jalur rapor (6-14 Maret 2023), reguler (15 Maret-31 Mei 2023), rekomendasi industri (15 Maret-31 Mei 2023), dan jaringan vokasi industri bersama (10 April - 19 Mei 2023).
Ada tiga jurusan yang dibuka pada PPDB 2023, yaitu Kimia Analisis, Teknik Kimia Industri dan Teknik Mekatronika.
Ketua PPDB SMK SMTI Yogyakarta, Triana Quari Sedyasthi, mengatakan jalur yang saat ini telah dibuka adalah jalur rapor.
Sejak dibuka Senin (06/02/2023) kemarin, tidak kurang dari 160 calon peserta didik yang mendaftar.
"Animonya memang bagus, setiap tahunnya lebih dari 1000 pendaftar. Tahun lalu itu kalau tidak salah sekitar 1.400-an. Untuk yang jalur rapor ini sudah dibuka, sudah ada 160-an pendaftar. Kuotanya 25 persen untuk jalur rapor,"katanya, Selasa (07/02/2023).
Tahun ini, SMK SMTI mempermudah persyaratan pendaftaran.
Jika sebelumnya calon peserta harus menyertakan surat keterangan dari SMP, tahun ini persyaratan tersebut dihilangkan.
"Untuk jalur rapor cukup pas foto dan scan rapor semester I - V, kemudian untuk jalur reguler juga sama, ditambah scan halaman biodata depan rapor. Kalau untuk yang sudah lulus SMP, ya jelas ijazah. Untuk yang jalur rekomendasi industri tentu harus melampirkan surat rekomendasi dari industri minimal dari Manager HRD,"sambungnya.
Untuk memastikan proses PPDB transparan, pihaknya menggandeng lembaga khusus dalam Tes Potensi Akademik (TPA) dan wawancara.
Triana menyebut seluruh calon peserta didik yang telah lolos tahap pertama wajib mengikuti serangkaian tes.
Mulai dari TPA, wawancara, hingga tes fisik.
"Tes fisik ini lebih fokus pada tes buta warna, tinggi badan, berat badan, kemudian cek apakah ada tato dan tindik, karena memang di sekolah kami tidak diperbolehkan,"lanjutnya.
Sementara itu, Kepala SMK SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi, mengungkapkan hanya 288 siswa yang diterima pada Tahun Ajaran 2023/2024.
Meski animo pendaftar sangat tinggi, pihaknya tidak ingin menambah rombongan belajar untuk menjaga kualitas.
"Ya memang animonya sangat tinggi. Banyak yang mendaftar ke SMK SMTI Yogyakarta karena ayahnya, Pakdhenya, tetangganya, atau saudaranya yang dulu sekolah di sini, dan sukses. Jadi ingin sukses seperti saudaranya, karena sekolah di SMTI Yogyakarta,"ungkapnya.
Sebagai sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian, SMK SMTI bertanggungjawab untuk memastikan lulusannya terserap industri.
Dengan pembelajaran dual sistem yang empat tahun ini diterapkan rupanya sangat efektif.
Melalui pembelajaran dual sistem, 50 persen pembelajaran dilakukan di sekolah, sementara 50 persen sisanya di industri.
Hasilnya, siswa sudah terserap industri meski belum lulus sekolah. Tahun ini 65 persen siswanya sudah terserap industri, meskipun belum lulus.
"Kami tidak hanya meluluskan, tetapi juga memastikan lulusan kami terserap di industri. Ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi persentasenya hanya 25 persen, sisanya langsung terserap industri. Makanya kami hanya menerima sedikit siswa, biarpun sedikit tapi kami pilih yang berkualitas,"pungkasnya. (*)
Minat Masuk SD Negeri Turun, Pengamat Pendidikan: Krisis Kepercayaan Publik |
![]() |
---|
76 SD Negeri di Sleman Sepi Peminat, Jumlah Murid Baru Kurang dari 10 Anak |
![]() |
---|
76 SD Negeri di Sleman Sepi Peminat, Bupati Harda Kiswaya: Sekolah itu Pilihan |
![]() |
---|
Tiga SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ini Kata Disdikpora |
![]() |
---|
21 SMP di Gunungkidul Kekurangan Murid Baru pada SPMB 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.