Berita Kota Yogya Hari Ini

Siap-siap, Warga Kota Yogyakarta Bakal Jadi Sasaran Program Sakernas dan Susenas

Warga masyarkat di Kota Yogyakarta dalam waktu dekat bakal disasar dua survei berskala nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Keduanya yakni Surve

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Jajaran BPS saat menyampaikan paparannya terkait program Sakernas dan Susenas dalam jumpa media, di Balai Kota Yogyakarta, Senin (6/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga masyarkat di Kota Yogyakarta dalam waktu dekat bakal disasar dua survei berskala nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Keduanya yakni Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta, Mainil Asni, menandaskan, kedua survei itu berfungsi untuk mengungkap data pengangguran dan kemiskinan.

Baca juga: Pemerintah Kota Magelang Kembali Mengaktifkan Kepengurusan Karang Taruna

Terlebih, pasca pandemi Covid-19, pihaknya butuh tolok ukur seberapa jauh kondisinya saat ini.

"Jadi, datanya sangat ditunggu, karena dulu ketika pandemi angka penganggurannya bertambah, meski 2022 mulai turun," jelasnya, Senin (6/2/2023).

Sebagai informasi, baik Sakernas maupun Susenas sejatinya dilakukan rutin dua kali setiap tahun.

Khusus Sakernas, selaras rencana, bakal dimulai pada bulan ini dengan sampel lebih kecil, dan dilanjutkan pada Agustus nanti, dengan sampel lebih besar.

"Indikator yang akan disurvei meliputi kondisi umum dan khusus. Antara lain partisipasi sekolah, pekerjaan utama, pengalaman kerja, program yang dibutuhkan selepas pandemi dan lain-lain," terangnya.

Sedangkan Susenas bakal digulirkan mulai Maret, di mana BPS pun sudah menetapkan sampel 750 rumah tangga, yang tersebar di 14 kemantren.

Selanjutnya, Survei akan dipertegas lagi September mendatang, untuk melengkapi data di tingkat provinsi.

Baca juga: BNN RI Berhasil Identifikasi Sebanyak 91 Narkoba Jenis Baru di Indonesia

"Hasil dari Susenas sangat dibutuhkan, karena tiga dari sebelas sasaran makro pembangunan 2020-2024 itu, kan, dihitung menggunakan data Susenas, yakni kemiskinan, gini ratio, serta IPM," katanya.

"Maka, kami berharap, warga yang jadi sampel dapat memberikan data apa adanya, tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi. Tak perlu khawatir, BPS memastikan keamanan datanya," imbuh Mainil. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved