Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh di Kota Magelang, Jadi Obat Rindu Masyarakat Setelah Pandemi Covid-19

Perayaan kirab budaya dalam perayaan Cap Go Meh inipun sukses menjadi obat rindu bagi masyarakat, setelah tiga tahun berhenti akibat diterpa Pandemi

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Penampilan tarian sembilan naga di kirab budaya Cap Go Meh, Kota Magelang, Minggu (05/02/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ribuan penonton tumpah ruah di Jalan Alun-alun Utara, Kota Magelang untuk menyaksikan meriahnya kirab budaya perayaan Cap Go Meh sebagai puncak peringatan Imlek 2023, di Kelenteng Liong Hok Bio, pada Minggu (05/02/2023).

Perayaan kirab budaya dalam perayaan Cap Go Meh inipun sukses menjadi obat rindu bagi masyarakat, setelah tiga tahun berhenti akibat diterpa Pandemi Covid-19.

Salah satunya dirasakan oleh Sartinah (45), warga Kota Magelang.

Ia mengaku, perayaan Cap Go Meh seperti ini sudah ditunggu-tunggu sejak lama.

"Sudah menunggu sejak lama ya, pastinya rindu melihat kirab budaya seperti ini. Terobati lah setelah melihat perayaan hari ini, banyak atraksinya juga. Sepertinya lebih banyak yang ditampilkan, biasanya kan drumband itu tidak ada, tetapi kali ini ada," ucapnya di sela menyaksikan perayaan kirab Cap Go Meh.

Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, pada perayaan kali ini memang lebih ramai dibandingkan perayaan kirab budaya sebelumnya.

"Ada lebih 20 atraksi budaya yang ditampilkan kali ini, diikuti ribuan peserta. Dan ,ini lebih meriah karena turut menampilkan marching band dari Taruna Akmil. Sebelumnya, belum pernah ada," tuturnya.

Penampilan pada kirab budaya Cap Go Meh kali ini dimulai dari Mobil Voorijder, Paskibraka Bendera Merah Putih, Marching Band, Rombongan Lampion, Cengge, Punakawan, Fu Lu So, Mobil Hias, Wushu, Kera Sakti, Liong dan Barongsai, Topeng Ireng, Buto Gimbal.

Disusul penampilan kesenian Dolalak, Reog, Kuda Lumping, Pitik Walik, Soreng, Kesenian Kali Malang, Kesenian hingga Grasak Pakis.

Adapun rute kirab budaya dimulai dari Jalan Pemuda sampai Tugu Adipura.

Setelah itu, peserta berpisah dibagi dua ada yang berputar belok kanan, dan berputar belok kiri.

Yang belok kanan untuk peserta yang tidak mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan seperti marching band. 

Sementara itu, Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan perayaan Cap Go Meh kali ini sebagai wujud toleransi antar masyarakat.

"Ini luar biasa peringatan Gong xi Fat Cai dan Cap Gomeh, bahwa memang kita ini warga Kota Magelang harus belajar banyak untuk toleransi. Dan, kita harus mempertahankan bahwa Kota Magelang ini untuk rumah bersama yaitu toleran. Toleransi itu bukan hanya budaya, tapi perilaku juga harus toleransi,"ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved