Mahasiswa Gen Z Perlu Bekal Keterampilan Tambahan untuk Tingkatkan Daya Saing di Dunia Kerja

Direktur Teknologi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Samsu Sempena menyebut total angkatan kerja tahun 2022 ada sebanyak 143,72 juta orang.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Pembagian 10 ribu voucher peningkatan keterampilan dari Bebas Jam Kerja untuk mahasiswa UII, Jumat (3/2/2023) di Kampus UII 

Direktur Utama Bebas Jam Kerja, Andi Pranata yang memberikan 10 ribu voucher mengatakan ada berbagai materi yang ditawarkan dalam platformnya. 

Bebas Jam Kerja, menurut dia, ingin membuka peluang berkarya bagi masyarakat di berbagai bidang. 

"Hari ini di UII kami beri 10 ribu voucher untuk dibagikan secara cuma-cuma. Ada banyak hal yang biaa dipelajari seperti materi ilustrasi menggambar pada marchendise sampai cara bagaimana bisa jadi bisnis,” tutur dia.

“Ada juga ilustrasi buku anak, yang sedang naik. Kami memberikan cara bagaimana menghidupkan naskah dengan ilustrasi. Terpenting teman-teman ini suka dengan seni, pasti bisa produktif," ungkapnya. 

Bebas Jam Kerja menurut Andi berusaha memfasilitasi masyarakat yang ingin berjuang untuk produktif dari mana saja. 

Softskill yang dilatih dalam paket pelatihan enam jam memungkinkan peserta untuk menjadi freelancer atau bahkan membuka usaha mandiri. 

"Bisa mandiri dan bekerja dari mana saja. Bisa produktif tanpa terikat instansi tertentu karena bisa freelance dan jualan sendiri. Bisa menawarkan etalase digital juga agar menarik. Ini yang kami ingin kenalkan dalam Bebas Jam Kerja," ungkapnya lagi. 

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Jaka Nugraha mengatakan berharap kerja sama itu dapat menjadi perantara bagi industri kerja dan angkatan kerja.

“Tadi disela-sela penandatangan kerja sama, kami UII mendapatkan voucher sebanyak 30 ribu. Ini bisa dimanfaatkan bagi mahasiswa. Baik yang mau lulus ataupun yang sudah alumni yang membutuhkan pengayaan ketrampilan maupun kompetensi,” ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Delegasi ATF 2023 ke Gunungkidul, Ada Apa Di Sana?

Sementara, Deddy Nur Cahyanto, Chief of Staf PMO Prakerja Kementrian Koordinator Perekonomian menjelaskan, berdasar data BPS 2019 ada 145 juta angkatan kerja di Indonesia yang mana 89 persennya di antaranya tak pernah dilatih. 

Mereka tidak memiliki sertifikat keahlian yang bisa menjadi nilai tambah dalam bursa persaingan kerja. 

"Artinya kalau melamar yang dibawa hanya ijazah. Perusahaan tentu membedakan dengan data. Uang pemerintah kalau ditotal hanya mampu melatih 800 ribu dari jumlah tadi,” tutur dia.

“Padahal peningkatan angkatan kerja per tahun kita 2-3 juta. Itu sampai kapanpun tak akan mengejar. Akan sulit 2045 menyambut Indonesia emas. Maka itu Prakerja ingin hadir untuk membangun masyarakat berdaya menggandeng berbagai instansi swasta, bergotong-royong," tandasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved