Sandiaga Uno Ajak Delegasi ATF 2023 ke Gunungkidul, Ada Apa Di Sana?

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi tuan rumah gelaran internasional, ASEAn Tourism Forum atau ATF 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun mengajak para delegasi ASEAN Tourism Forum 2023 (ATF 2023) untuk mengeksplorasi destinasi-destinasi unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang merupakan tuan rumah perhelatan regional tersebut.

Salah satunya adalah Desa Nglanggeran di Gunungkidul. Hal itu diungkapkan Sandiaga ketika memberikan sambutan pada pembukaan ATF 2023, Jumat (3/2/2023) malam.

"Saya mengajak para delegasi untuk mengunjungi Desa Nglanggeran di Gunungkidul sebagai salah satu desa terbaik di ASEAN," ujar Sandiaga di Prambanan, Yogyakarta, seperti disiarkan dalam YouTube Kemenparekraf, Jumat.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, Nglanggeran merupakan desa dengan konsep pariwisata komunitas (community-based tourism/CBT) yang pada 2021 lalu mendapatkan penghargaan desa wisata terbaik dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).

Selain itu, Sandiaga juga menyinggung banyaknya produk kreatif lokal di DIY yang dapat dibeli oleh para delegasi.

Ia mengimbau para delegasi agar tidak hanya melihat-lihat tapi juga ikut membeli produk lokal untuk membantu membangkitkan kembali perekonomian lokal, khususnya produk Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).

"Saya mengimbau para delegasi menjadi "rojali". Apa itu rojali? Rombongan yang jajan-jajan dan beli-beli."

"Artinya saya mengimbau Anda untuk membeli produk-produk lokal, menghabiskan uang, mencari pengalaman berbelanja, dan membantu perekonomian lokal dengan membeli produk lokal, khususnya UMKM," kata dia.

Adapun ATF 2023 digelar hingga 5 Februari 2023 di Yogyakarta.

Dalam pidato pembukaan ATF 2023, Sandiaga juga mengungkapkan sejumlah strategi penting untuk mencapai pemulihan pariwisata pascapandemi Covid-19.

Untuk percepatan pemulihan pariwisata Sandiaga menyebut tiga upaya, yakni aksi cepat, membangun kolaborasi antarpemangku kepentingan, serta membangun inklusivitas untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di lintas sektor.

Selain itu juga fokus pada tiga agenda prioritas, yakni pemulihan dan membangun kembali, transformasi digital, serta keberlanjutan.

"Agenda prioritas ini akan menjadi kunci untuk melanjutkan proyek pembangunan kita, kebangkitan, dan pariwisata yang berkelanjutan," tuturnya. (Kompas.com)