Detik-detik Praka Amin Diserang KKB Papua di Teluk Bintuni

Saat itu Praka Amin bersama anggota Satgas Yonif 410/Alugoro sedang kegiatan sosial dan perbaikan jembatan di sekitar Pos Moyeba.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
PEXELS/derwin-edwards
ILUSTRASI FOTO peluru, penembakan, berita kriminal, baku tembak, senjata api 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Duka menyelimuti keluarga besar TNI Angkatan Darat. Salah satu prajurit terbaiknya, Praka Amin Nurohman gugur diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,  Sabtu (11/10/2025).

Dalam serangan yang dilakukan sekitar pukul 13.30 WIT tersebut, Praka Amin tengah melaksanakan kunjungan sosial ke warga Kampung Moyeba.

Saat itu Praka Amin bersama anggota Satgas Yonif 410/Alugoro sedang kegiatan sosial dan perbaikan jembatan di sekitar Pos Moyeba.

Praka Amin Nurohman saat itu tengah bertugas sebagai penembak DMR. 

DMR adalah singkatan dari Designated Marksman Rifle, yaitu senapan semi-otomatis (atau kadang bolt-action) yang digunakan oleh prajurit infanteri dalam peran designated marksman (penembak jitu tingkat menengah). 

Senapan ini berfungsi untuk memberikan tembakan presisi jarak menengah yang mendukung unit kawan, mengisi celah antara senapan serbu dan senapan sniper penuh.

Saat itu tiba-tiba muncul sejumlah anggota TPNPB Kodap IV Sorong Raya yang dipimpin oleh Demi Moss.

Mereka langsung melepaskan tembakan ke arah Praka Amin.

Baca juga: Buntut Kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kluivert Wajib Dievaluasi

Tembakan dari KKB tersebut mengenai tubuh Praka Amin hingga langsung jatuh tersungkur.

Komandan pos segera memerintahkan pasukan melakukan perlindungan dan membalas tembakan.

Baku tembak berlangsung sekitar satu jam sebelum kelompok penyerang melarikan diri ke hutan.

Anggota Satgas Yonif 410/Alugoro baru berhasil mengevakuasi jenazah Praka Amin pada sore harinya setelah situasi dinyatakan aman.

Hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan korban sempat diserang dari jarak dekat setelah tertembak.

Dari inventaris pos, dilaporkan satu pucuk senjata jenis DMR, tiga magazen berisi 60 butir amunisi, serta perlengkapan tempur korban ikut hilang.

Dugaan kuat senjata tersebut direbut kelompok penyerang saat terjadi kekacauan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved