Perang Rusia Vs Ukraina

Jerman Resmi Umumkan Akan Kirim 14 Tank Tempur Utama Leopard ke Ukraina

Pemerintah Jerman resmi mengumumkan akan mengirim 14 unit tank tempur utama Leopard ke Ukraina. AS sementara juga akan mengirim tank M1A Abrams.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Bundeswehr
Tank Leopard dioperasikan Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr. Menghadapi perubahan peta politik dan konflik terkini, Jerman mereformasi militernya dari pasif menjadi lebih agresif secara anggaran maupun kemampuan persenjataannya. 

TRIBUBNJOGJA.COM, BERLIN – Pemerintah Jerman akhirnya secara resmi mengumumkan akan mengirim 14 unit tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina.

Konfirmasi disampaikan juru bicara Kanselir Jerman Olaf Scholz, Steffen Hebestreit, di Berlin kepada wartawan, Kamis (25/1/2023).

"Pada Rabu, Kanselir Olaf Scholz mengumumkan di kabinet Jerman akan lebih meningkatkan dukungan militernya untuk Ukraina,” kata Hebestreit.

“Dia mengatakan pemerintah federal telah memutuskan untuk menyediakan angkatan bersenjata Ukraina dengan tank tempur utama Leopard 2," lanjut Steffen Hebestreit.

Keputusan itu dibuat menyusul negosiasi intensif yang diadakan dengan mitra terdekat Jerman di Eropa dan internasional.

“Pada tahap pertama, Jerman akan menyediakan kompi yang terdiri dari 14 tank Leopard 2 A6 dari stok Bundeswehr,” kata juru bicara pemerintah itu.

Mitra Eropa Jerman yang tidak ia sebut, pada gilirannya, juga akan menyerahkan tank Leopard 2 ke Ukraina. Diperkirakan negara yang dimaksud Polandia.

Selain itu, paket bantuan baru Jerman akan mencakup amunisi, pemeliharaan sistem, dan bantuan logistic.

Baca juga: Polandia Akhirnya Akan Kirim Tank Leopard Buatan Jerman ke Ukraina

Baca juga: Pejabat Ukraina Takut-takuti Jerman Jika Tak Kirim Tank Leopard 2

Baca juga: Dmitri Medvedev : Jerman Sudah Bertindak Memusuhi Rusia

Baca juga: Medvedev Singgung Lagi Potensi Perang Nuklir Jika Barat Ingin Rusia Kalah

Kedutaan Besar Rusia di Jerman bereaksi dengan memperingatkan keputusan yang sangat berbahaya ini menggeser konflik Ukraina ke tingkat kebuntuan yang baru.

“Pilihan Berlin untuk memasok tank ke Kiev berarti penolakan terakhir atas tanggung jawab sejarah Jerman kepada rakyat Rusia,” tulis pernyataan resmi Kedubes Rusia di Berlin.

Para diplomat Rusia menambahkan Jerman dan sekutu dekatnya tidak tertarik dengan resolusi diplomatik krisis Ukraina dan mereka ingin meningkatkan ketegangan.

Perkembangan tersebut terjadi setelah media Jerman mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan Scholz telah memutuskan mengirim satu kompi tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina.

Washington dan sekutunya meningkatkan dukungan militer mereka untuk Kiev setelah Rusia memulai operasi militer khususnya di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Moskow mengutuk bantuan militer AS dan sekutunya ke Kiev, yang menurut Kremlin menambah perpanjangan konflik Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan sejak tahun lalu setiap pengiriman senjata di wilayah Ukraina akan menjadi "target yang sah" bagi pasukan Rusia.

Tank M1A Abrams

Sementara itu, Gedung Putih juga telah mempertimbangkan memasok Ukraina tank tempur utama M1 Abrams untuk pasukan Kiev.

Keputusan kedua negara mengirim tank tempur berat ke Ukraina dipastikan akan mengubah jalannya pertempuran, dan menaikkan skala perang ke level yang semakin sulit.

Dikutip Russia Today, Kamis (25/1/2023), Washington menyatakan, keputusan untuk itu akan  qdiambil pekan ini, terutama terkait jumlah tank yang akan dikirimkan.

Stasiun CNN mengutip tiga narasumber pejabat tinggi AS menyebutkan, AS dan Jerman sedang menyusun kesepakatan bersama.

Pentagon sebelumnya menentang gagasan itu, dengan alasan tank-tank itu akan terlalu sulit bagi pasukan Ukraina untuk beroperasi saat mereka melawan pasukan Rusia.

Sementara pengumuman keputusan mungkin datang dalam beberapa hari ke depan, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyebarkan tank M1 Abrams di medan perang.

Pasukan Ukraina harus dilatih untuk mengoperasikan tank, yang jauh berbeda dari model T-72 era Soviet mereka.

Tank M1 Abrams ditenagai mesin jet dan menggunakan bahan bakar penerbangan, bukan diesel standar. Beratnya 63 ton dan menempuh jarak sekitar tiga mil per galon.

Washington telah menekan Jerman untuk mengirim Leopard 2 ke Ukraina, tetapi Berlin enggan memberikan persenjataan yang lebih canggih tanpa AS melakukannya terlebih dahulu.

Anggota kongres AS Michael McCaul menyarankan pada Minggu pemerintah Biden pada dasarnya dapat menipu Jerman dengan mengumumkan rencana untuk menyediakan M1 Abrams.

Mereka bisa membuka pintu bagi Berlin untuk mengirim tank-tank Leopard 2, kemudian hanya mengirimkan satu tank.

Polandia pun telah meminta izin dari Berlin untuk mengirim beberapa Leopard 2 buatan Jerman yang mereka miliki ke Kiev.

Di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz diberitakan Der Spiegel telah setuju mengirim cukup Leopard ke Ukraina.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dilaporkan mengeluh minggu ini dalam sebuah wawancara televisi Jerman.

Ia mengatakan puluhan tank dari barat tidak akan cukup untuk mengatasi pasukan lapis baja Rusia.

“Kamu harus mengerti dengan jelas, ketika tentara Rusia, yang memiliki 1.000 tank, melawan kita.  Keputusan negara mana pun untuk memberi kami 10, 20 atau 50 tank tidak dapat menyelesaikan masalah,” imbuhnya.

Zelensky berpendapat dengan hanya mencocokkan satu sama lain dengan ruang lingkup bantuan mereka – seperti yang dilakukan Jerman dan AS dengan kendaraan tempur infanteri – sekutu barat tidak memberi Ukraina persenjataan paling banyak yang mereka bisa.

Menurut Der Spiegel, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju untuk menyediakan Kiev dengan kendaraan lapis baja yang digunakan untuk pertempuran berat.

Meskipun tidak menyebutkan jumlah pastinya, setidaknya 16 tank akan dikirim. Pengiriman yang diperkirakan akan melibatkan salah satu varian terbaru kendaraan tempur, yaitu tank Leopard 2A6.

Tank-tank tersebut akan berasal dari stok Bundeswehr Jerman, kata Der Spiegel. The Financial Times juga melaporkan keputusan Berlin, mengutip sumber yang "mengetahui masalah ini".

Sebelumnya pada Selasa, perwakilan raksasa senjata Jerman Rheinmetall mengatakan kepada situs berita RedaktionsNetzwerk Deutschland (RND) perusahaan dapat menyediakan 139 varian Leopard 2 ke Ukraina, dengan batch 22 Leopard 2A4 diharapkan akan siap dalam waktu sekitar satu tahun.

Perusahaan juga memiliki tambahan 29 tank Leopard 2A4 dalam persediaannya, yang sedang dirombak sebagai bagian dari program transfer senjata Berlin dengan negara-negara Eropa lainnya.

Kendaraan tersebut hampir beroperasi dan diharapkan siap pada bulan April atau Mei.

Perusahaan juga dapat menyediakan 88 tank Leopard 1 yang lebih tua, menurut perwakilan tersebut, yang tidak memberikan kerangka waktu kapan kendaraan lapis baja dari tahun 1960-an akan beroperasi.

Dalam beberapa hari terakhir, Berlin juga mengisyaratkan telah mengubah sikapnya terhadap pengiriman tank buatan Jerman ke Ukraina oleh negara ketiga.

Berbicara kepada penyiar LCI Prancis pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Berlin tidak akan menghalangi jika ada negara ketiga mengirim tank Leopard ke Ukraina.

Pesan itu diperkuat Menteri Pertahanan Boris Pistorius, yang mendorong negara-negara yang memiliki tank Leopard 2 untuk mulai melatih awak Ukraina tentang cara mengoperasikannya.

Perubahan sikap Berlin pada masalah tank terjadi setelah Polandia mengkritik keras pemerintah Kanselir Olaf Scholz.(Tribunjogja.com/Sputniknews/RussiaToday/xna)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved